TatarMedia.ID - Gempabumi berkekuatan besar pernah terjadi di Semenanjung Minahasa.
Gempabumi itu berdampak cukup parah, dilaporkan lebih dari seratus orang meninggal dunia.
Gempabumi merusak tersebut terjadi 179 tahun lalu tepatnya pada 8 Februari 1845.
Baca Juga: Analisa Sekunder PVMBG Terkait Longsor dan Pergerakan Tanah di Desa Sekarwangi Cibadak Sukabumi
Selain menelan ratusan korban jiwa, Gempabumi di Semenanjung Minahasa itu berdampak rusaknya fasilitas milik warga.
Semenanjung Minahasa merupakan semenanjung yang terletak di bagian utara Sulawesi tepatnya di Provinsi Sulawesi Utara.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Dr. Daryono, menyebut sejarah kegempaan ini untuk menguatkan ingatan dan kewaspadaan tentang Gempabumi yang memicu tsunami di Semenanjung Minahasa.
Baca Juga: Analisa BMKG Kondisi Tektonik Sumber Gempabumi Sumedang Semakin Stabil
"Pada 8 Februari 1845 terjadi gempa kuat yang mengguncang Semenanjung Minahasa," ungkap Daryono seperti dikutip TatarMedia.ID, Kamis (08/02/2024).
Daryono menyebut, pada peristiwa gempabumi di Semenanjung Minahasa itu, guncangan kuat terjadi di Manado hingga membuat orang sulit untuk berdiri.
Pada bencana itu ratusan rumah roboh di Tondano, Tomohon, Likupang, dan Amurang dengan korban jiwa 118 orang.
Baca Juga: Waduh! TPS Terjauh di Sukabumi 1,5 Jam Naik Perahu Lalu 1 Jam Naik Motor
"Di pantai banyak ikan terdampar hingga mudah dipunguti. Tidak lama kemudian muncul tsunami di Pantai Kema hingga menggenangi daratan." terang Daryono.(*)
Artikel Terkait
Tingginya Aktivitas Gempabumi Tahun 2023 BMKG Mencatat 2 Kali Potensi Tsunami
5 Fakta Gempabumi Sumedang Hasil Analisa BMKG
Analisa BMKG Kondisi Tektonik Sumber Gempabumi Sumedang Semakin Stabil
Analisa Sekunder PVMBG Terkait Longsor dan Pergerakan Tanah di Desa Sekarwangi Cibadak Sukabumi
Jelang Pemilu Harga Beras Melonjak Naik 30 Persen, Makan Diatur 1 Kali Sehari