Terkait perawatan pohon Manggis, Ismail menyebut tidak ada perlakuan khusus bahkan dikatakan Dia tidak terlalu sulit untuk menjadi Petani Manggis hanya pemberian pupuk organik setiap 6 bulan sekali.
Saat ini desa Hegarmanah terkenal dengan penghasil buah manggis sekaligus menjadi sentra penghasil Manggis terbesar di kecamatan Cicantayan bahkan kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: 10 Metode Belajar dan Menghafal Efektif
Mayoritas masyarakat desa Hegarmanah awalnya merupakan Petani Teh, Cengkeh dan Durian. Namun sejak pasar ekspor buah Manggis terbuka di tahun 1999, banyak masyarakat yang mengganti komoditas mereka dengan menanam pohon Manggis.
"Hampir semua masyarakat desa Hegarmanah itu beralih bertani Manggis," kata Ismail.
Setiap harinya, Ismail mengaku bisa memanen atau mengumpulkan sedikitnya 5 ton hingga 10 ton dari Petani di Desa Hegarmanah.
Baca Juga: Tak Suka Ikan Akibat Bau Amis Lakukan Tips Ini Untuk Meminimalisir Amis Pada Ikan
Pada tahun 2004 silam sambung Dia, harga jual Manggis di pasaran hanya berkisar Rp 3000,- setiap kilogramnya dengan target pemasaran hanya pasar lokal Sukabumi.
"Untuk harga beli saat ini dari Petani perkilogramnya mulai Rp 8 ribu sampai Rp 12 ribu tergantung kualitas buah, istilahnya ada yang super dan biasa," terang Ismail.
Setelah terkumpul dilakukan penyortiran buah Manggis, untuk kualitas super selanjutnya menjadi komoditas ekspor dengan negara tujuan Tongkok China, Arab Saudi, dan Malaysia.
Baca Juga: 10 Persiapan Penting Liburan Tahun Baru Nomor 9 Wajib Tahu
"Untuk pasar lokal kita kirim ke pasar Cisaat, Sukabumi, Cibadak dan Jatinegara Jakarta," sambung Dia.
Perputaran uang di bisnis ini sangat besar, Ismail mengaku setiap harinya membeli Manggis dari Petani diatas Rp 100 juta.