TatarMedia.ID - Setelah sukses dalam debutnya mengeluarkan buku fiksi romance di tahun 2023 lalu, kali ini SMK Nurul Bayan Sukabumi kembali merilis buku 'Antologi Cerita Kita'.
Rilis buku Antologi Cerita Kita ini dilaksanakan di kawasan SMK Nurul Bayan, Jalan Raya Kalapanunggal KM 18, Desa/Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (17/02/2024).
"Buku ini hasil karya dari peserta didik yang tergabung dalam ekstrakurikuler Leksikon.
"Leksikon merupakan ekstrakulikuler literasi di SMK Nurul Bayan yang memang fokusnya menciptakan buku dan belajar public speaking," ungkap Siti Saniyah Kohar selaku Pembina ekstrakurikuler Leksikon SMK Nurul Bayan disela launching Antologi Cerita Kita, Sabtu (17/02).
Baca Juga: 10 Lagu Anak Populer Sepanjang Masa Ini Siapa Penciptanya
Masih kata wanita yang sempat memenangkan kompetisi penulis novel di tingkat Nasional, Antologi Cerita Kita menjadi buku kedua setelah pada tahun 2023 lalu dalam debutnya mereka merilis buku berjudul Harga Rahim Yasa serta dua buku Antalogi Fiksi berjudul Amin Paling Serius dan Ikhlas Melepasmu (fiksi romance).
"Sebetulnya Antologi Cerita Kita ini merupakan karya kedua, di tahun lalu kita juga menerbitkan buku, tapi yang spesialnya di tahun ini full semuanya merupakan karya dari siswa-siswi SMK Nurul Bayan," ungkap Siti Saniyah Kohar Guru Matematika di SMK Nurul Bayan.
"Antologi itu kumpulan cerita, karena setiap siwa memiliki cerita berbeda sehingga kita satukan dalam antologi ini," sambung Dia.
Baca Juga: 7 Rahasia dan Cara Hasilkan Uang dari Hobi Menulis Artikel
Mengintip sedikit Antologi Cerita Kita, didalam buku ini terdapat 8 cerita yang ditulis oleh 8 penulis Pelajar SMK Nurul Bayan.
Beberapa karya yang cukup recommended untuk dibaca diantaranya Ketakutan Menghasilkan Halusinasi, Garis Takdir, Lelah dengan Semesta, dan Help Me God.
Menurut Siti, buku ini adalah wahana untuk menuangkan ide ide yang mungkin tidak tersalurkan di dalam mata pelajaran biasa.
Baca Juga: Menjelajah Dunia E-niaga untuk Sukses dalam Era Perdagangan Online yang Penuh Tantangan
"Karena anak anak itu imajinasi luar biasa, jadi daripada dituangkan dalam status WA (WhatsApp) mendingan dituangkan didalam sebuah buku. Jadi tidak hanya mengekpresikan imajinasi tapi juga ikut serta dalam literasi sekaligus memiliki nilai jual," ungkap Siti Saniyah Kohar.