3. Diterawang:
- Gambar air: Pada uang asli, terdapat gambar air yang terlihat jelas dan memiliki warna yang berbeda saat diterawang. Gambar air pada yang palsu seringkali terlihat kabur atau tidak lengkap.
- Benang pengaman: Benang pengaman pada uang asli akan terlihat jelas dan utuh saat diterawang. Sementara yang palsu, benang pengaman seringkali terputus atau tidak terlihat jelas.
Baca Juga: Level Up Bahasa Korea-mu dengan 3 Tips Ampuh Ini!
- Nomor seri: Nomor seri pada uang asli terlihat jelas dan memiliki jarak yang sama antara angka-angkanya. Jika menerima uang dengan nomor seri tidak rapi atau bahkan terpotong, maka itu palsu.
4. Diuji:
- Tinta: Tinta yang digunakan pada uang asli memiliki kualitas yang tinggi dan tidak mudah luntur. Tinta pada yang palsu seringkali mudah luntur jika terkena air atau cairan lainnya.
- Kertas: Kertas yang digunakan untuk membuat uang asli memiliki serat khusus yang sulit ditiru. Kertas uang palsu seringkali terbuat dari kertas biasa yang mudah sobek.
Baca Juga: 6 Langkah Tepat Menyikapi Pasangan yang Selingkuh
Seperti yang diketahui, kasus uang palsu kerap muncul dan meresahkan masyarakat.
Guna melakukan pemberantasanya, terbentuklah sebuah badan yang dinamakan Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu atau Botasupal.
Baca Juga: 5 Daftar Artis Tanah Air yang Diketahui Adopsi Anak Angkat
Botasupal ini dikepalai oleh Kepala Badan Intelijen Negara, dengan struktur organisasi yang terdiri atas Badan Intelijen Negara, Kepolisian, Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia.