TatarMedia.ID - Kota Bogor, yang akrab disapa Kota Hujan, tak hanya menawarkan pesona alam yang asri, tetapi juga destinasi edukasi yang menarik, salah satunya adalah Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Munasain).
Berlokasi strategis tak jauh dari ikon kota, Kebun Raya Bogor, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia menjadi pusat eksplorasi bagi mereka yang ingin menyelami kekayaan etnobotani Nusantara.
Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia bukanlah sekadar tempat penyimpanan artefak, melainkan sebuah museum etnobotani yang mendalami hubungan erat antara manusia dan alam, dalam mengelola serta memanfaatkan sumber daya hayati.
Baca Juga: Tenggelam di Pantai Sunset Cisolok, Jenazah Wisatawan Asal Bogor Berhasil Ditemukan
Awalnya dikenal sebagai Museum Etnobotani Indonesia, gagasan pendirian museum ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Sarwono Prawirohardjo, Kepala LIPI pada tahun 1962.
Impian ini kemudian terwujud dengan peresmiannya oleh Menteri Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie, pada tahun 1982.
Museum ini memiliki lokasi yang sangat mudah dijangkau, tepatnya di Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Jl. Ir. H. Juanda No.22 - 24, RT.02/RW.08, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Keberadaannya yang berseberangan dengan Museum Balai Kirti di area Kebun Raya Bogor, menjadikannya satu paket wisata edukasi yang menarik bagi pengunjung Kebun Raya.
Baca Juga: JungleLand Adventure Theme Park, Petualangan Seru di Bogor!
Munasain membuka pintunya setiap hari untuk para pengunjung. Pada hari Senin hingga Jumat, museum beroperasi dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Sementara itu, pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan hari libur nasional, museum dapat dikunjungi lebih awal, yakni dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
Untuk menikmati koleksi yang ditawarkan, pengunjung akan dikenakan biaya masuk. Pada weekday tiket masuk dibanderol Rp15.000 per orang. Sedangkan weekend Rp25.000 per orang.
Baca Juga: Coffee Shop Tropical Deck, Surga Kopi Bernuansa Bali di Puncak Bogor
Munasain menyimpan beragam koleksi yang berkaitan erat dengan etnobotani di Indonesia. Diperkirakan ada sekitar 2000 artefak yang menjadi bagian dari koleksi museum ini.
Artikel Terkait
Alami Koma 20 Tahun, Pangeran Arab Saudi Al Waleed bin Khalid Kini Meninggal Dunia
Perjalanan Panjang Alice Norin, Rela Tempuh Hampir 24 Jam Demi Pulang Kampung ke Norwegia
Syamsir Alam Ungkap Keributan dengan El Rumi di Lapangan Bola Hanyalah Skenario!
Syukuran Nelayan Ciwaru 2025 Wabup Sukabumi Andreas Tebar Benih Lobster
Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Berujung Maut, Wakil Bupati Garut Minta Maaf
Terseret Masalah Erika Carlina, Irene Agustine Beri Klarifikasi Demi Nama Baik Anak
Bukan Hanya DJ, Ini Sosok Irene Agustine yang Dituding Punya Anak dari Mantan Erika Carlina