Museum Pos Indonesia di Bandung: Jejak Komunikasi dari Zaman Kolonial hingga Kini

Photo Author
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 12:30 WIB
Museum Pos Indonesia (indonesiakaya) (puspita)
Museum Pos Indonesia (indonesiakaya) (puspita)

TatarMedia.ID - Berlokasi di Jalan Cilaki No. 73, Bandung, tepat di sisi selatan Gedung Sate, Museum Pos Indonesia dulunya dikenal sebagai Museum PTT (Pos, Telegram, dan Telepon).

Museum Pos Indonesia dibangun pada 27 Juli 1920, berdiri di atas lahan seluas sekitar 706 m² dan memiliki luas bangunan sekitar 700 m². Desainnya mengusung gaya arsitektur Renaissance khas Italia, hasil karya arsitek Ir. J. Berger dan Leutdsgebouwdienst.

Mengutip berbagai catatan, Museum Pos Indonesia diyakini mulai dibuka untuk umum pada tahun 1931. Selama periode Perang Dunia II, serta pada periode revolusi dan transisi kekuasaan, museum mengalami ketidakpedulian dan koleksinya dibiarkan terbengkalai.

Baca Juga: Taman Film Bandung, Ruang Publik Kreatif di Bawah Jembatan Pasupati

Pada 18 Desember 1980, Direksi Perum Pos dan Giro membentuk panitia khusus untuk inventarisasi dan pelestarian artefak bersejarah.

Kemudian, pada 27 September 1982, diselenggarakan Pameran Pos dan Giro yang sekaligus menandai peresmian sistem Kode Pos Indonesia, dan berlanjut ke penetapan status museum secara resmi setahun kemudian.

Akhirnya, museum resmi dikenal sebagai Museum Pos dan Giro pada tanggal 27 September 1983, diresmikan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi saat itu, Achmad Tahir.

Baca Juga: 20 Wahana Seru di Trans Studio Bandung, Pilihan Terbaik untuk Liburan Keluarga

Seiring rebranding perusahaan, museum ini berganti nama menjadi Museum Pos Indonesia pada 20 Juni 1995, dan nama ini tetap digunakan hingga saat ini.

Koleksi dan Tema Pameran

1. Sejarah Pos

Surat emas dari para raja Nusantara kepada pejabat kolonial Belanda, termasuk objek berusia ratusan tahun yang pernah disimpan di Inggris

2. Filateli (koleksi perangko)

- Termasuk koleksi perangko pertama di dunia (The Penny Black, Inggris, 6 Mei 1840) dan perangko pertama Hindia Belanda (berwajah Raja Willem III, terbit 1864)

- Museum memiliki sekitar 131 juta perangko, termasuk dari berbagai negara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

7 Ide Cemilan Natal yang Mudah Dibuat Bersama Anak

Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:00 WIB

Trend Liburan Nataru 2025: Staycation atau Road Trip?

Kamis, 11 Desember 2025 | 06:00 WIB
X