Curug Ngebul, Air Terjun Eksotis dengan Fenomena Semburan Kabut

TatarMedia.ID - Curug Ngebul adalah destinasi wisata alam yang terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Curug Ngebul dikenal dengan fenomena unik berupa semburan uap, yang muncul akibat benturan air dengan bebatuan di dasar kolam, menciptakan pemandangan yang memukau dan menakjubkan bagi para pengunjung.

Menariknya, destinasi wisata hits Curug Ngebul ini menawarkan pengalaman liburan yang menyegarkan, dengan pemandangan alam yang masih alami dan asri.

Baca Juga: Cirata Jangari, Menyelami Pesona Wisata Air di Cianjur

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati trekking sejauh 100 meter yang memakan waktu sekitar 10-15 menit menuju lokasi air terjun, sambil menikmati keindahan pepohonan dan tebing-tebing tinggi di sepanjang perjalanan.

Sesampainya di lokasi, pengunjung dapat menikmati keindahan air terjun setinggi 100 meter dengan debit air deras yang menciptakan semburan uap, serta lingkungan hijau yang menakjubkan.

Berbagai spot foto menarik juga tersedia di sekitar air terjun, menjadikannya tempat yang sempurna untuk berfoto dan menikmati keindahan alam.

Baca Juga: Kamojang Ecopark: Wisata Alam dengan Beragam Daya Tarik dan Harga Terjangkau

Untuk menikmati keindahan Curug Ngebul, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp7.500 per orang. Jika ingin berkemah, tersedia area berkemah dengan biaya Rp15.000 per orang.

Tidak lupa dengan biaya parkir motor, yaitu sekitar Rp5.000, dan untuk parkir motor selama berkemah dikenakan biaya Rp10.000.

Fasilitas yang tersedia di Curug Ngebul cukup lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan dasar para wisatawan, antara lain:

• Toilet umum
• Area parkir
• Saung dan gazebo untuk bersantai
• Area berkemah
• Kedai dan warung makanan atau minuman

Baca Juga: Garut Dinoland: Wisata Edukasi dan Hiburan Bertema Dinosaurus di Kaki Gunung Guntur

Curug Ngebul buka setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Namun, waktu terbaik untuk mengunjungi lokasi ini adalah pagi hingga siang hari, mengingat jalanan menuju curug cukup menantang dan belum dilengkapi penerangan.