wisata-kuliner

Bukit Sylvia Labuan Bajo, Tempat Sempurna untuk Melarikan Diri dari Hiruk Pikuk Kota

Jumat, 14 November 2025 | 09:22 WIB
Bukit Sylvia Labuan Bajo (puspita)

TatarMedia.ID - Terletak di kawasan timur Indonesia, tepatnya di Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Bukit Sylvia menjadi salah satu destinasi yang cukup mudah dijangkau dari pusat kota Labuan Bajo.

Hanya sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota atau sekitar 20 menit dari bandara internasional, Bukit Sylvia menawarkan pengalaman alam yang menyegarkan dengan pemandangan laut yang menawan.

Akses menuju Bukit Sylvia relatif ramah wisatawan, meskipun terdapat beberapa bagian jalan berbatu dan tanjakan, terutama di jalur trekking yang disediakan bagi pengunjung yang ingin menjelajah lebih aktif.

Baca Juga: Arunika Eatery, Destinasi Wisata Kuliner Instagramable Bertema Jepang di Kuningan

Namun bagi yang hanya ingin menikmatinya secara santai, Anda bisa berkendara hingga area parkir yang memadai kemudian naik sedikit ke titik pandang dengan nyaman.

Harga tiket masuk ke tempat ini pun tergolong terjangkau. Untuk wisatawan domestik, tiket masuk sekitar Rp 25 000. Sedangkan bagi warga mancanegara tarifnya berbeda, yakni sekitar Rp 150 000 saat hari biasa dan Rp 250 000 saat akhir pekan.

Menariknya, Bukit Sylvia dibuka sepanjang hari, 24 jam, menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk kunjungan baik pagi, siang, maupun malam hari.

Baca Juga: Tebet Eco Park: Ruang Hijau Modern Ikonik di Tengah Jakarta

Fasilitas di lokasi juga cukup menunjang kenyamanan pengunjung: terdapat area parkir yang luas, toilet bersih, serta mushola. Jadi walaupun medan menuju puncak bukit tidak terlalu berat dibanding jalur trekking ekstrem, kenyamanan dasar tetap diperhatikan.

Keindahan utama Bukit Sylvia terletak pada panorama laut Flores yang luas, dengan gugusan pulau-pulau kecil yang tersebar di kejauhan.

Dari titik pandang puncaknya, Anda bisa merasakan angin laut yang menyejukkan dan melihat perahu-perahu yang berlalu di laut biru.

Waktu terbaik untuk datang adalah saat senja, ketika matahari mulai terbenam dan langit berubah menjadi jingga kemerahan, menjadi latar yang dramatis untuk foto maupun sekadar menikmati suasana.

Baca Juga: Observatorium Bosscha: Wisata Sains yang Membuka Jendela ke Alam Semesta

Selain panorama, terdapat elemen unik lainnya: batu-batu besar di beberapa titik puncaknya yang bisa menjadi tempat duduk atau tempat bersantai sambil menikmati atmosfer alam.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Ide Cemilan Natal yang Mudah Dibuat Bersama Anak

Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:00 WIB

Trend Liburan Nataru 2025: Staycation atau Road Trip?

Kamis, 11 Desember 2025 | 06:00 WIB