Tari Jaipong Bahasa Tubuh yang Menceritakan Seribu Kisah

Photo Author
Aldi K
- Selasa, 26 November 2024 | 10:41 WIB
Konsep Foto Jaipong - Foto oleh Kun Fotografi via Pexel
Konsep Foto Jaipong - Foto oleh Kun Fotografi via Pexel

 

TatarMedia.ID - Tari Jaipong, permata budaya Jawa Barat, bukan sekadar tarian biasa. Setiap gerakannya adalah sebuah bahasa, sebuah cerita yang siap diungkapkan.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang bahasa tubuh yang begitu kaya dalam tarian ini.

Diketahui, Jaipong merupakan hasil akulturasi dari berbagai kesenian tradisional, seperti pencak silat, ketuk tilu, dan wayang golek.

Tarian ini kemudian berkembang pesat di daerah Bandung dan Karawang pada sekitar tahun 1979.

Baca Juga: Wisata Edukasi Saung Angklung Udjo, Sebuah Warisan Budaya Sunda

Bahasa Tubuh yang Menarik

  1. Gerakan Ekspresif: Gerakan tarian ini sangat khas dengan ekspresi yang kuat, mulai dari gerakan lembut hingga energik. Setiap gerakan memiliki makna dan simbol tersendiri.
  2. Cingeus yang Khas: Gerakan cingeus (menggelengkan kepala) adalah ciri khas Jaipong. Gerakan ini dapat mengungkapkan berbagai emosi, mulai dari senang, sedih, hingga menggoda.
  3. Kaki yang Lincah: Langkah kaki yang cepat dan lincah menjadi daya tarik tersendiri. Gerakan kaki ini menggambarkan semangat dan keceriaan penari.
  4. Meliuk dan Mengayun: Gerakan meliuk-liuk pinggul dan mengayunkan tangan menambah keindahan dan keluwesan tarian.

Baca Juga: Pesona Beragam Tradisi Pernikahan Adat Sunda, Apa Saja Tahapannya

Perlu diketahui, setiap gerakan dari tarian ini juga memiliki makna yang mendalam. Diantaranya seperti cerminan Jiwa, di mana melalui tarian ini para penari dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman hidupnya.

Selain itu, banyak juga gerakan tarian ini yang terinspirasi dari cerita rakyat dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Tak hanya itu, menariknya Jaipong juga mengandung nilai-nilai luhur seperti kegembiraan, persatuan, dan semangat gotong royong.

Baca Juga: 'Keun Bae' Instrumental Sunda yang Dibalut Dengan Reggae Tone dan Musik Tradisional Sunda Telah Rilis

Perkembangan Jaipong di Era Modern

  1. Masih Lestari: Meskipun zaman terus berubah, kesenian ini tetap eksis dan diminati oleh berbagai kalangan.
  2. Inovasi: Tarian ini terus berkembang dengan adanya inovasi-inovasi baru, namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
  3. Sebagai Aset Budaya: Tarian ini juga menjadi salah satu aset budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dipromosikan.

Kontributor TatarMedia.ID - Puspitawati

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Inalillahi, Ecky Lamoh Meninggal di Usia 64 Tahun

Minggu, 30 November 2025 | 14:29 WIB

Dewi Perssik Bangga Putra Angkatnya Lulus Akmil

Sabtu, 29 November 2025 | 18:11 WIB
X