Meski terlihat canggih, kenyataannya ruang kabin tidak lebih lega dibandingkan model sebelumnya.
Ini dinilai membuat kurang kenyamanan bagi pengguna yang membawa banyak
orang.
Kursi depan terasa nyaman dan mendukung posisi duduk yang baik, namun pada perjalanan panjang, suspensi yang keras menjadi keluhan tersendiri.
Bahkan, versi dengan roda opsional
20 inci dinilai kurang stabil dibandingkan versi roda lebih besar 21 inci yang justru terasa lebih nyaman.
Baca Juga: Denza D9 hingga Z9 Hebohkan GIIAS 2025, Siap Tantang Mobil Listrik Premium Lain
"Suspensinya cukup kaku, sehingga pada jalanan tidak rata terasa kurang stabil, terutama untuk varian dengan roda 20 inci," tulis Business Car UK dalam laporan yang sama.
Desain-Asisten Kurang Inovatif
Business Car UK juga menyebut, secara desain, BMW X3 mencoba mengambil inspirasi dari model BMW SUV listrik iX. Akan tetapi, pendekatan ini dinilai kurang inovatif karena tidak menghadirkan perbedaan signifikan selain tampilan visual.
Sorotan juga muncul dari sisi teknologi bantuan berkendara. Fitur seperti Driving Assistant dan Parking Assistant sudah menjadi standar, tetapi dinilai bukan sesuatu yang benar-benar baru karena hampir semua pesaing di kelas yang sama sudah menyediakannya.
Baca Juga: Aktor Korea Song Young Kyu Ditemukan Tewas di Dalam Mobil
Pada akhirnya, meskipun BMW X3 berhasil dinobatkan sebagai SUV terbaik versi GIIAS 2025,publik masih perlu menyoroti banyak aspek dari mobil SUV mewah asal Jerman tersebut.*
Artikel Terkait
Pihak Taman Safari Angkat Bicara Usai Viral Pengunjung Keluar Mobil di Area Satwa
Pohon Tumbang di Bogor Timpa Mobil dan Pengendara 2 Motor
Tol Bocimi - Cibadak - Sukabumi Terjadi Antrian Panjang Kendaraan, Ini Penyebabnya
Denza D9 hingga Z9 Hebohkan GIIAS 2025, Siap Tantang Mobil Listrik Premium Lain
Aktor Korea Song Young Kyu Ditemukan Tewas di Dalam Mobil