entertainment

Fakta Bahaya nge-Vape dan Risiko yang Harus Dipahami

Minggu, 3 Desember 2023 | 06:00 WIB
Foto Ilustrasi: Bahaya nge-Vape (TatarMedia.ID - Pixabay)

TatarMedia.ID - Inovasi Vape dan sejenisnya hadir mengantikan tradisi lama merokok, kekinian nge-Vape menjadi tren baru bagi sejumlah kalangan.

Vaping merupakan cara untuk menghisap liquid (cairan) mengandung nikotin secara elektronik melalui alat yang disebut Vape atau Vaporizer.

Vape menghasilkan uap yang dihirup oleh pengguna dan dianggap sebagai alternatif lain pengganti rokok konvensional.

Baca Juga: Kiki Fatmala Si Manis Jembatan Ancol Meninggal Dunia

Namun apakah vape lebih aman dari rokok? Inilah sejumlah fakta ilmiahnya.

Vaping dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat daripada merokok, alasannya karena dalam Vape jumlah kandungan zat berbahaya yang biasa ditemukan dalam asap rokok konvensional relatif lebih sedikit.

Namun persepsi ini seringkali menyesatkan karena faktanya, vaping juga menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diremehkan. Mengingat liquid didalam vape mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan, salahsatunya adalah diacetyl.

Baca Juga: Remote TV Hanya Menggunakan Kamera Handphone Saja, Begini Cara Seting dan Ceknya

Dilansir dari laman Kemenkes RI, Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai 'popcorn lung'

Selain itu saat cairan vape dipanaskan proses ini dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker.

Walaupun tingkat karsinogen ini lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, risiko kesehatan tetap ada, terutama dengan penggunaan jangka panjang.

Baca Juga: Intip Rahasia Pengobatan Tradisional Keperkasaan Pria Mak Iyot Sukabumi

Sama seperti rokok konvensional cairan Nikotin yang ada dalam vape juga menyebabkan ketergantungan dan memiliki dampak negatif pada perkembangan otak khususnya remaja.

Selain itu, studi menunjukkan bahwa remaja yang mulai dengan vaping memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk beralih ke rokok konvensional, menempatkan mereka pada risiko kesehatan tambahan.

Halaman:

Tags

Terkini

Inalillahi, Ecky Lamoh Meninggal di Usia 64 Tahun

Minggu, 30 November 2025 | 14:29 WIB

Dewi Perssik Bangga Putra Angkatnya Lulus Akmil

Sabtu, 29 November 2025 | 18:11 WIB