entertainment

Sekolah Jurnalisme Indonesia, Wartawan Berkompetisi dengan AI

Selasa, 6 Februari 2024 | 16:20 WIB
Ketua PWI Jabar serahkan cinderamata kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim didamping PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin (Promedia )

TatarMedia.ID - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan saat ini dunia jurnalisme tengah bersaing dengan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan.

Namu demikian menurut Nadiem, perkembangan teknologi AI yang ada saat ini bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Nadiem Makarim dalam pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama di Sekretariat PWI Jawa Barat, Jalan Wartawan, Lengkong, Kota Bandung, Senin (05/02/2024) kemarin.

Baca Juga: 7 Rahasia dan Cara Hasilkan Uang dari Hobi Menulis Artikel

Dalam momen itu Nadiem Makarim berpesan wartawan dapat tetap menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi informasi.

"Tentunya teknologi telah merubah segala aspek sektor jurnalisme. Disruptif kondisinya. Tapi itu bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme.

"Kita harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh mesin kecerdasan buatan," ungkap Nadiem Makarim, Senin (05/02).

Baca Juga: Dapat Uang Dari Marketplace, Ini Strategi Sukses di Program Afiliasi Shopee

Nadiem mengaku sempat dibuat pusing oleh beberapa publikasi berita online atau daring yang mengasumsikan bahwa dirinya sebagai pembaca yang sedang mengikuti isu tertentu.

Di sisi lain, ia baru membaca isu yang tengah mencuat. Menurut Nadiem, publikasi media The Economist yang menurutnya lebih enak untuk dibaca.

"Itu setiap orang dijelaskan, bahkan orang terkenal pun dijelaskan siapa dia, seolah-olah pembaca tidak mengetahui hal itu. Itu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya. Sekarang misinformasi, disinformasi menjadi sangat rentan di masyarakat, karena tidak ada standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat," tuturnya.

Baca Juga: Perempuan Berlumuran Darah Korban Begal di Palabuhanratu Sukabumi Adalah Hoax Ini Penjelasan Polisi

Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun menyebut SJI merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya sudah digagas tahun 2016 lalu.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Inalillahi, Ecky Lamoh Meninggal di Usia 64 Tahun

Minggu, 30 November 2025 | 14:29 WIB

Dewi Perssik Bangga Putra Angkatnya Lulus Akmil

Sabtu, 29 November 2025 | 18:11 WIB