Ojos menyatakan, kekuatan Pagang sangat tergantung jumlah bambu yang digunakan, semakin banyak bambu maka Pagang akan semakin kokoh.
"Jadi bila digunakan akan lebih puas dan kuat dipakai ditengah laut bila ombak sedang besar, tidak khawatir cepat rapuh rusak. Tetapi jika hanya pakai 100 bambu juga bisa cuma nanti kurang kuat rangkai-nya," jelas Ojos.
Baca Juga: Tak Suka Ikan Akibat Bau Amis Lakukan Tips Ini Untuk Meminimalisir Amis Pada Ikan
Menurut Ojos, kekuatan Pagang mengapung di tengah perairan biasanya dapat bertahan hingga dua tahun.
"Setelah sekian lama beroperasi di laut sesekali diservis atau perbaikan agar lebih awet jangan tunggu rusak total. Karena bila pagang di service total biaya servis hampir mendekati membuat baru," jelasnya.
Disinggung soal biaya pembuatan Pagang dari nol hingga bisa beroperasi di laut, ternyata harganya cukup fantastis.
Baca Juga: Marwan Hamami : Pejabat Handphone Mati Tidak Bisa Dikonfirmasi Siap-siap Digeser
"Biaya modal pembuatan pagang lengkap dengan mesin besar bisa langsung dipakai ke laut itu bisa sampai 25 juta, bila cuma membuat rangka pagang saja senilai 10 juta," jelasnya.
"Kalau hanya upah borong membuat pagang saja sementara bahan baku komplit dari pemilik, upah kerja sekitar 3,5 juta." sambung Dia.
Menurut Ojos, pengrajin Pagang di wilayah Ciwaru Ciemas hanya ada di 3 tempat dengan jumlah 10 orang tukang.
Ojos mengaku terkadang dirinya dipanggil untuk membuat Pagang atau servis di wilayah lain selain Ciemas.
Baca Juga: Gak Pede Pakai Baju Warna Putih Karena Terlihat Kucel dan Lusuh Inilah Solusinya
"Kami suka ada pesanan membuat pagang di luar wilayah Ciemas, walau di wilayah Palabuhanratu juga ada pengrajin pembuat pagang, dan bila musim panen ikan harga pagang lebih mahal.
"Setiap hari selalu ada yang servis atau memesan pagang, untuk menjaga kualitas Pagang biasanya kami gunakan bambu gombong dan bambu hitam yang di pesan khusus ke tengkulak dari wilayah Jampang." terangnya.(*)