3. Penanaman dan Perawatan
Setelah sistem hidroponik siap, saatnya menanam benih tanaman. Taruh benih pada media tanam dan siram dengan sedikit air. Letakkan sistem hidroponik di tempat yang terkena sinar matahari langsung, misalnya di teras atau balkon rumah. Perhatikan beberapa hal berikut:
- Penyiraman: Pastikan sumbu tetap basah dan larutan nutrisi tidak habis. Tambahkan larutan jika perlu.
- Pemantauan pH: Idealnya, pH larutan nutrisi berada di kisaran 5,5-6,5. Gunakan pH meter jika memungkinkan.
- Sinar matahari: Tanaman hidroponik memerlukan sinar matahari setidaknya 4-6 jam sehari. Jika sulit mendapat cahaya alami, kamu bisa menggunakan lampu tumbuh (grow light).
Baca Juga: Siaran TV Digital Sedikit Tips Cara Pasang Antena dan Booster
4. Pemanenan
Tanaman hidroponik umumnya bisa dipanen lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Untuk sayuran daun seperti selada dan bayam, panen bisa dilakukan sekitar 3-4 minggu setelah tanam. Pastikan kamu memanen dengan cara yang benar agar tanaman bisa tumbuh kembali dan tetap produktif.
Keuntungan Berkebun Hidroponik
Menggunakan metode hidroponik memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
- Hemat Ruang: Hidroponik tidak memerlukan lahan luas sehingga bisa diterapkan di area terbatas.
- Penggunaan Air Efisien: Penggunaan air pada sistem hidroponik jauh lebih sedikit dibandingkan metode konvensional.
- Bebas Pestisida: Tanaman hidroponik cenderung lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia yang berbahaya.
Baca Juga: Tips Penting Merawat Kesehatan Mata Bagi Pengguna Gadget
Hidroponik di rumah bukan hanya sekadar tren, tapi juga solusi berkebun yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa memulai bercocok tanam tanpa harus khawatir kekurangan lahan. Selamat mencoba dan semoga sukses panen, ya!
(*)