Warisan Budaya Ngarak Posong, Seni dan Syukur yang Menghidupkan Tanah Cianjur

TatarMedia.ID - Ngarak Posong adalah sebuah tradisi unik yang berasal dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tradisi ini merupakan perpaduan menarik antara seni pertunjukan, ungkapan rasa syukur, dan kearifan lokal masyarakat setempat. 

Seperti yang diketahui, Ngarak artinya kirab atau pawai, sementara Posong adalah alat tangkap belut yang terbuat dari bambu.

Baca Juga: Sejarah dan Proses Panjang di Balik Kelezatan Tauco Cianjur

Jadi, Ngarak Posong secara harfiah berarti kirab atau pawai membawa posong. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh para pembudidaya belut, sebagai bentuk syukur atas hasil panen mereka.

Ngarak Posong muncul sebagai bentuk kreativitas masyarakat Cianjur, khususnya di daerah Cibeber.

Tradisi ini berkembang pesat sejak tahun 2009 dan terus dilestarikan hingga sekarang.

Tentunya tradisi asal Jawa Barat ini mengandung nilai-nilai pendidikan, seperti keterampilan dalam berkarya seni, kepribadian dalam bertutur kata, dan sikap menghargai budaya.

Baca Juga: Memahami Makna Tiga Pilar Budaya Cianjur: Ngaos, Mamaos, dan Maenpo

Prosesi Ngarak Posong melibatkan berbagai elemen seni pertunjukan, seperti:

Tari: Para peserta akan menampilkan tarian tradisional, yang dipadukan dengan gerakan-gerakan yang menggambarkan proses menangkap belut menggunakan posong.

Musik: Iringan musik tradisional khas Jawa Barat akan menambah meriah suasana.

Kostum: Peserta akan mengenakan kostum yang unik dan berwarna-warni, sesuai dengan tema Ngarak Posong.

Arak-arakan: Posong-posong dengan berbagai ukuran akan diarak keliling desa, diikuti oleh para peserta yang menari dan bermusik.