TatarMedia.ID - Sudah ada selama 2000 tahun, kue keranjang yang kerap kali ditemui dalam perayaan Imlek, memang selalu jadi hidangan primadona yang diharuskan ada disetiap tahunnya.
Nia Gao atau yang dikenal kue keranjang ini merupakan hidangan tradisional Tionghoa.
Dari teksturnya yang lengket, sudah dapat kita tebak bahwa bahan dasar utamanya adalah tepung beras ketan.
Baca Juga: Mengapa Jeruk Jadi Simbol Keberuntungan dalam Perayaan Tahun Baru Imlek?
Menariknya, kue keranjang tak hanya sekedar hidangan lezat, namun juga memiliki makna dalam yang berarti lengketnya kue akan menular pada ikatan sosial, antara anggota keluarga.
Tentunya, untuk menghasilkan kue yang super nikmat ini dibutuhkan kesabaran yang tinggi.
Baca Juga: Menguak Fakta Legenda Monster Nian, Peran Utama dalam Perayaan Imlek
Bahkan, para pembuat kue dapat menghabiskan dua hari untuk merampung satu hidangan ini.
Diketahui, Nia Gao yang berarti kue tahunan ini memiliki beberapa nama yang berbeda di setiap tempatnya.
Seperti di Jawa Timur disebut sebagai kue keranjang sebab dicetak dalam sebuah "keranjang" bolong kecil.
Baca Juga: Odeon Chinatown Soekaboemi Pusat Kuliner Tematik di Kota Sukabumi
Sedangkan di beberapa daerah di Jawa Barat, ada yang menyebutnya Dodol Cina karena menunjukan bahwa kue tersebut memang berasal dari Cina.
Namun, nama lain yang umum didengar dalam bahasa Hokkian adalah tiⁿ kwee yang memiliki arti kue manis.
Hal tersebut menyebabkan orang-orang tidak sulit menebak, kalau kue ini rasanya manis.
Artikel Terkait
Tak Hanya Payung, Ini Dia 6 Benda Wajib Saat Liburan Musim Hujan
5 Trik Cerdik Jaga Keamanan Rumah saat Liburan, Dijamin Anti Resah!
Rekayasa One Way dan Ganjil Genap Puncak Sambut Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek
Drakor Study Group Resmi Rilis, Hwang Min Hyun Jadi Peran Utama!
Daftar Drakor Hwang Min Hyun Sebelum Bintangi Drana Study Group
Menguak Fakta Legenda Monster Nian, Peran Utama dalam Perayaan Imlek