wisata-kuliner

Jejak Leluhur di Bumi Sunda, Menguak Rahasia Kasepuhan Ciptagelar

Aldi K
Selasa, 26 November 2024 | 12:10 WIB
Seren Taun Gelar Alam

TatarMedia.ID - Kasepuhan Ciptagelar, sebuah permata tersembunyi di jantung tanah Sunda, menyimpan segudang misteri dan pesona budaya yang memikat. 

Sebagai salah satu kasepuhan tertua di Indonesia, Kasepuhan Ciptagelar menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Sunda, di mana warisan leluhur masih hidup dan dijaga dengan sepenuh hati.

Dikutip dari Bappenda Jabar, Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar memegang kuat adat dan tradisi yang diturunkan sejak 644-an tahun lalu atau tahun 1368 Masehi.

Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar memiliki keterikatan sejarah dengan salah satu kerajaan Sunda dengan rajanya Prabu Siliwangi, Kasepuhan Banten Kidul, dengan pusat pemerintahan berada di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kampung Gede Ciptagelar, Cikarancang, Cicemet, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Mengenal Situs Ciburuy, Warisan Leluhur Sunda yang Penuh Misteri

Masyarakat yang tinggal di Kampung Ciptagelar disebut masyarakat kesepuhan. Kata kasepuhan mengacu pada golongan masyarakat dengan aturan adat istiadat lama. Masyarakat Kampung Ciptarasa menyebut diri sebagai Kasepuhan Pancer Pangawinan, serta merasa kelompoknya sebagai keturunan Prabu Siliwangi.

(TatarMedia.ID - Rapik Utama)

Kasepuhan Ciptagelar bukanlah sekadar komunitas adat biasa. Di sini, kehidupan sehari-hari masih sangat dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan nenek moyang. Setiap ritus, setiap upacara, dan setiap aktivitas sehari-hari mengandung makna mendalam yang terjalin erat dengan alam dan kehidupan spiritual.

Baca Juga: Kujang dari Senjata Masyarakat Sunda hingga Menjadi Inspirasi Karya Seni

Beberapa aspek menarik dari kasepuhan imi adalah pertanian sebagai simbol kehidupan. Pertanian, terutama padi, menjadi jantung kehidupan masyarakat Ciptagelar. Proses bertani tidak hanya sekedar mencari nafkah, tetapi juga merupakan ritual sakral yang menghubungkan manusia dengan alam semesta.

Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar

Selain itu, leuit sebagai simbol kesejahteraan. Di mana leuit, lumbung padi, bukan hanya tempat penyimpanan hasil panen, tetapi juga simbol kemakmuran dan status sosial seseorang. Arsitektur leuit yang unik mencerminkan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam.

Ada juga tradisi lisan sebagai penjaga sejarah. Maksudnya, cerita rakyat, tembang, dan pantun menjadi media untuk melestarikan sejarah dan nilai-nilai luhur. Tradisi lisan ini diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga pengetahuan tentang leluhur tetap hidup.

Baca Juga: Intip Keunikan Desa Adat Kampung Naga, Paduan Alam dan Budaya Sunda yang Memukau

Halaman:

Tags

Terkini

7 Ide Cemilan Natal yang Mudah Dibuat Bersama Anak

Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:00 WIB

Trend Liburan Nataru 2025: Staycation atau Road Trip?

Kamis, 11 Desember 2025 | 06:00 WIB