TatarMedia.ID - Tumpeng, hidangan khas Nusantara yang bentuknya unik menyerupai gunung, bukanlah sekadar makanan. Di balik itu, tersimpan filosofi mendalam yang telah diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang kita.
Sejak zaman dahulu, tumpeng telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai upacara adat dan perayaan. Awalnya, hidangan ini digunakan untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para Hyang, atau arwah leluhur.
Baca Juga: Rahasia di Balik Kelezatan Dodol yang Menggoda Lidah
Bentuknya yang menyerupai gunung memiliki makna simbolis, yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan alam dan Sang Pencipta.
Selain itu, bentuk kerucut juga melambangkan perjalanan manusia menuju kesempurnaan. Semakin tinggi tumpeng, semakin dekat manusia dengan Sang Pencipta.
Berbagai lauk pauk yang menghias hidangan ini melambangkan keberagaman alam semesta. Ada lauk yang berasal dari darat, air, dan udara, menunjukkan ketergantungan manusia pada alam.
Baca Juga: Boles dan Ngagotong Lisung Ngamuk Warisan Kerajaan Pajajaran Siap Mendunia
Warna-warna yang digunakan seperti kuning, merah, dan hijau, memiliki makna spiritual. Kuning melambangkan keagungan, merah melambangkan keberanian, dan hijau melambangkan kesuburan.
Lalu apa saja nilai-nilai yang terkandung? Rasa syukurnya atas karunia Tuhan dan hasil bumi, kebersamaan, harmoni dengan Alam, dan pengingat bahwa kehidupan adalah sebuah perjalanan menuju kesempurnaan.
Baca Juga: Jajanan Jadul Usaha Ketan Bakar Ini Bisa Capai Omset Belasan Juta Dalam Sebulan
Meskipun tradisi ini telah ada sejak zaman dahulu, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan hingga saat ini. Tumpeng sering disajikan dalam berbagai acara, seperti ulang tahun, syukuran, atau upacara adat, sebagai simbol syukur dan harapan.
Hidangan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah karya seni yang sarat makna. Melaluinya, kita dapat merenungkan tentang asal-usul kita, hubungan kita dengan alam semesta, dan nilai-nilai luhur yang perlu kita lestarikan.
Kontributor TatarMedia.ID - Puspitawati