TatarMedia.ID - Buah jeruk yang kerap kali disandingkan dengan beberapa hidangan lain dalam perayaan tahun baru Imlek, ternyata memiliki makna yang dalam bagi para penganut Tionghoa.
Filosofi jeruk dalam Imlek disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari pengucapannya dalam bahasa Mandarin, bentuk yang bulat, hingga manfaat yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Menguak Fakta Legenda Monster Nian, Peran Utama dalam Perayaan Imlek
Menurut FairPrice dan Son of China, jeruk dalam bahasa Mandarin bernama Juzi, yang berarti keberuntungan atau kemakmuran.
Maka dari itu, saat perayaan Imlek jeruk tak pernah terlewatkan untuk hadir dalam jajaran hidangan penting lainnya.
Baca Juga: 3 Film Bioskop Tayang Spesial Imlek 2025, Ada Perayaan Mati Rasa
Tak hanya itu, dalam bahasa Inggris ke Mandarin, "jeruk" juga disebut ougan atau yang artinya "emas adalah kekayaan yang melimpah".
Bahkan pada bentuk dan warnanya, jeruk juga mempunyai berbagai makna bagi umat Tionghoa. Pasalnya, tampilannya yang menyerupai matahari ini melambangkan kekayaan dan kesuburan.
Menariknya, jeruk juga tak jarang ditemui dalam perayaan ulang tahun. Hal ini disebabkan oleh bahasa Mandarin, di mana jeruk Mandarin (柑) memiliki karakter yang sama dengan umur panjang (寿).
Baca Juga: Menguak Fakta Legenda Monster Nian, Peran Utama dalam Perayaan Imlek
Selain itu, buah jeruk juga memiliki daun yang hijau, di mana hal ini menjadi simbol dari kehidupan dan kesegaran.
Karena itu, memberi atau menerima jeruk yang masih memiliki daun, dianggap sebagai cara untuk mendoakan kesehatan dan panjang umur bagi orang yang bersangkutan.
Baca Juga: Resep Membuat Serabi Solo, Kue Lezat yang Sudah Jarang Ditemukan
Meskipun hanya simbol, namun jeruk tetap memiliki manfaat yang baik untuk tubuh.