"Kita akan evakuasi lagi. Dulu wilayah (sering) keracunan massal itu di Bantargadung atau Warungkiara sekarang bergeser ke Sagaranten, Curugkembar, kita akan cek apakah akibat kelalaian, atau akibat sumber makanan," ungkap Marwan Hamami.
"Mereka mendapatkan atau mempergunakan bahan hajatan dari mana sedang di uji lab kita teliti itu," sambung Dia.
Selain penanganan, upaya preventif perlu dilakukan agar KLB keracunan massal tidak terulang.
"Upaya preventifnya adalah menjaga kebersihan. Kita juga akan instruksikan seluruh kepala puskesmas dan camat mengedukasi masyarakat saat menggelar acara hajatan," tukasnya.
Baca Juga: 49 Warga Sekarwangi Cibadak Sukabumi Keracunan Massal
Disinggung terkait penyebab, Marwan Hamami menyebut beberapa potensi pemicu terjadinya keracunan massal.
Dulu di Bantargadung salahsatu penyebab (keracunan) adalah dari bumbu kadaluarsa karena laku tetap dijual padahal mengandung racun, atau bumbu yang sebelumnya dimakan tikus terjual kepada konsumen," tandasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun TatarMedia.ID, keracunan massal ini terjadi setelah para korban menghadiri dan menyantap hidangan di sebuah acara hajatan di Kampung Cimanggir, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten pada Minggu (09/06).
Baca Juga: Diduga Sengaja Dibuang Jenazah Bayi Lengkap Tali Ari-ari Ditemukan di DAS Pandanarum Lumajang
Selanjutnya pada Senin (11/06) para tamu yang menghadiri acara hajatan tersebut mulai merasakan gejala pusing, mual, muntah, hingga BAB.
Korban dengan kondisi gejala yang sama terus berjatuhan hingga hari ini Selasa (11/06) tercatat 170 korban telah menjalani penanganan medis.
Saat ini unsur Muspika Curugkembar bersama unsur terkait berkoordinasi mendirikan posko darurat penanganan korban keracunan massal di Puskesmas Curugkembar.(*)
Artikel Terkait
84 Warga Kabandungan Sukabumi Keracunan Massal
Marak Jajanan Tidak Jelas 15 Pelajar SD di Sukabumi Keracunan Massal
Keracunan Massal di Cibadak Polisi Ambil Sampel Makanan Untuk Uji Lab
55 Warga Sagaranten Sukabumi Keracunan Massal
Keracunan Massal 170 Warga Sagaranten dan Curugkembar 1 Korban Meninggal Dunia