5 Langkah Mudah Lindungi Data Pribadi Agar Transaksi Online Semakin Aman

TatarMedia.ID - Bertansaksi online semakin mudah, tapi apakah data pribadi Anda tetap dalam keadaan aman? Seperti yang diketahui, sejahatan siber semakin canggih dan data pribadi menjadi incaran utama. 

Namun jangan khawatir, ada beberapa cara mudah yang akan kami berikan untuk melindungi data diri Anda, di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih. Penasarankan bagaimana caranya? Yuk simak di bawah ini.

Berikut 5 Langkah Mudah Lindungi Data Pribadi Saat Bertransaksi Online

Baca Juga: Tips Jitu Mengelola dan Managemen Persediaan Stok Dalam Bisnis

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

- Kombinasikan: Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Semakin kompleks, semakin sulit dipecahkan.

- Hindari: Jangan gunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir, nama, atau kata-kata umum.

- Ubah secara Berkala: Setidaknya ubah kata sandi setiap 3-6 bulan sekali, terutama untuk akun-akun penting seperti perbankan dan email.

Baca Juga: Penyimpanan Smartphone Penuh, Berikut 5 Cara Jitu Perbaiki HP Lemot

2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

- Lapisan Keamanan Tambahan: 2FA memberikan lapisan keamanan ekstra dengan meminta verifikasi tambahan selain kata sandi, seperti kode OTP yang dikirimkan ke nomor ponsel atau email Anda.

- Tingkatkan Kewaspadaan: Dengan 2FA, bahkan jika seseorang mengetahui kata sandi Anda, mereka masih membutuhkan kode OTP untuk masuk ke akun Anda.

Baca Juga: Tips Bagaimana Cara Hemat Baterai Smartphone yang Wajib Diketahui, Cara Cerdas Maksimalkan Daya

3. Hindari Membagikan Data Pribadi yang Sensitif

- Batasi Informasi: Jangan sembarangan membagikan informasi pribadi seperti nomor KTP, nomor kartu kredit, atau kode CVV.

- Waspada Situs Phishing: Hati-hati dengan email atau tautan yang meminta Anda untuk memasukkan data pribadi. Pastikan situs tersebut resmi dan aman.

4. Gunakan Jaringan Wi-Fi yang Aman

- Hindari Wi-Fi Publik: Sebaiknya hindari melakukan transaksi online menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi, karena rentan terhadap peretasan.