Anda dapat menggunakan standar deviasi untuk menghitung volatilitas.
Baca Juga: Kejar Sukses Investasi, Perhatikan 5 Tips Langkah Mudah Menjadi Investor dari Pemula
4. Analisis Rasio Sharpe
Rasio Sharpe mengukur kelebihan return suatu inves di atas tingkat bebas risiko (misalnya, suku bunga deposito) dibandingkan dengan risikonya. Semakin tinggi rasio Sharpe, semakin menarik inves tersebut.
5. Gunakan Alat Analisis Risiko
Ada banyak alat analisis risiko yang tersedia, baik secara manual maupun menggunakan software. Beberapa alat yang umum digunakan adalah:
- Value at Risk (VaR): Mengukur potensi kerugian maksimum dalam suatu portofolio dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat kepercayaan tertentu.
- Stress Testing: Menguji kinerja portofolio dalam berbagai skenario pasar yang ekstrem.
- Monte Carlo Simulation: Menggunakan simulasi komputer untuk memproyeksikan berbagai kemungkinan hasil inves di masa depan.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Konten Marketing yang Efektif dan Mengubah Penonton Jadi Pelanggan
Menghitung risiko investasi bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan pemahaman yang baik dan alat yang tepat, Anda dapat membuat keputusan inves yang lebih bijaksana. Ingatlah bahwa tidak ada inves yang sepenuhnya bebas risiko, tetapi dengan pengelolaan risiko yang baik, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan finansial Anda.
Artikel Terkait
Kejar Sukses Investasi, Perhatikan 5 Tips Langkah Mudah Menjadi Investor dari Pemula
Investor Moderat: Cari Aman Tapi Tetap Mau Cuan? Ini Caranya!
4 Strategi Efektif Menjual Properti dengan Cepat dan Menguntungkan ala Agen Properti Sukses
Tips Jitu Mengelola dan Managemen Persediaan Stok Dalam Bisnis
Strategi Rahasia Para Ahli, Ini 3 Cara Jitu Tingkatkan Penjualan di Marketplace