TatarMedia.ID - Fatherless merupakan suatu kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah yang aktif, dalam kehidupan mereka baik secara fisik maupun emosional.
Tak hanya disebabkan oleh perceraian atau kematian, namun fatherless juga dapat terjadi karena keburukan sifat sang ayah yang tak memperhatikan keadaan dan pertumbuhan anak. Tentunya, hal ini pun dapat memicu dampak yang signifikan pada si buah hati baik itu secara psikologis, sosial, maupun emosional.
Berikut Beberapa Dampak Fatherless yang Perlu Diketahui
- Dampak Emosional
- Rasa tidak aman: Anak yang mengalami Fatherless seringkali merasa tidak aman, dan kurang percaya diri. Mereka mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
- Kesepian dan terisolasi: Ketidakhadiran sosok ayah tentunya bisa membuat anak merasa kesepian dan terisolasi. Hal ini mungkin terjadi sebab mereka kesulitan menjalin hubungan sosial yang baik, dengan teman sebaya.
- Perasaan marah dan dendam: Tak sedikit dari mereka mengalami perasaan marah dan dendam terhadap ayah mereka, atau orang tua mereka secara umum.
- Kesulitan mengelola emosi: hal ini juga seringkali menyebabkan anak kesulitan mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka, seperti kemarahan, kesedihan, atau ketakutan.
Baca Juga: Sidang Cerai Tengku Dewi dan Andrew Andika, Nominal Nafkah Anak Jadi Sorotan
- Dampak Sosial
- Masalah dalam berinteraksi: Anak-anak yang tumbuh tanpa sosok ayah mungkin kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan anak laki-laki. Mereka mungkin kesulitan dalam memahami dinamika sosial dan hierarki.
- Perilaku agresif: Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku agresif sebagai cara untuk mengatasi perasaan marah dan frustasi.
- Masalah dalam sekolah: Ketidakhadiran sosok ayah dapat berdampak pada prestasi akademik anak. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi dan kurang termotivasi.
Baca Juga: Takokak Tanaman yang Miliki Manfaat Banyak untuk Kesehatan, Sempat Dianggap Gulma
- Dampak Psikologis
- Gangguan kecemasan: Anak-anak ini lebih rentan mengalami gangguan kecemasan, seperti kecemasan perpisahan atau fobia sosial.