TatarMedia.ID - Bagong Kussudiardja adalah seorang seniman serba bisa asal Yogyakarta. Beliau tidak hanya dikenal sebagai penari dan koreografer ulung, tetapi juga seorang pelukis dan aktor berbakat.
Karya-karya Bagong Kussudiardja yang kaya akan makna dan estetika khas Jawa, telah menginspirasi banyak generasi seniman di Indonesia.
Perjalanan seni Bagong Kussudiardja berawal dari dunia tari klasik Jawa. Ia belajar di Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo di bawah bimbingan Pangeran Tedjokusumo.
Baca Juga: Asal Usul Wayang Kulit, Kesenian Tradisional yang Tak Lekang Oleh Waktu
Pada tahun 1958, Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari (PLT) untuk mengembangkan bakat-bakat muda di bidang tari.
Pada 2 Oktober 1978, beliau juga mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, yang hingga kini diketuai anaknya, Butet Kartaredjasa.
Pada 1985, beliau menerima Hadiah Seni Pemerintah RI dan penghargaan Sri Paus Paulus VI atas fragmennya tentang Perjalanan Yesus Kristus.
Baca Juga: Carita Alam Pangalengan, Suguhkan 14 Kolam Air Panas dengan View Terbaik
Selain itu, beliau juga memperoleh medali emas dari pemerintah Bangladesh, berkat lukisan abstraknya yang dipamerkan di Dacca, Bangladesh pada tahun 1980.
Tentunya, Bagong tidak hanya menguasai tari klasik, tetapi juga menciptakan banyak tarian modern yang menggabungkan unsur tradisi dan kontemporer.
Diketahui, beliau berhasil menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), Bedaya Gendeng (1980-an)dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Asal Usul Wayang Kulit, Kesenian Tradisional yang Tak Lekang Oleh Waktu
Karya-karyanya ini sering dipentaskan baik di dalam maupun luar negeri, selalu memukau penonton dengan keindahan gerakan dan makna yang mendalam.
Kemampuannya menguasai berbagai cabang seni menunjukkan bakat yang luar biasa.