TatarMedia.ID - Sutradara berbakat, Kamila Andini, telah menerima undangan untuk menjadi anggota The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), organisasi yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ajang penghargaan Oscar.
Kamila Andini diakui atas karya-karyanya yang mendalam dan memukau, terutama film "Yuni" dan "The Mirror Never Lies". Karya-karyanya ini telah berhasil menarik perhatian global, dan menunjukkan kualitas sinema Indonesia.
Keanggotaan di The Academy dapat diperoleh melalui berbagai jalur, salah satunya adalah undangan khusus seperti yang diterima Kamila Andini.
Baca Juga: Arti Lagu Malapetaka Juicy Luicy: Ketika PDKT Berujung Tanya
Proses undangan ini melibatkan proposal dari anggota yang sudah ada, dan persetujuan dari setidaknya satu dari 17 komite di dalam The Academy, serta dukungan dari minimal dua anggota dari komite terkait.
Setelah memenuhi syarat-syarat ini, Dewan Gubernur The Academy dapat secara resmi memberikan undangan.
Dengan terpilihnya Kamila, Indonesia kini memiliki setidaknya dua perwakilan di AMPAS, setelah sebelumnya ada nama Amelia Hapsari, seorang pembuat film dokumenter.
Baca Juga: Sinopsis Squid Game 3, Gi-hun Kembali dengan Sadis Demi Menghentikan Permainan
Kamila bergabung dengan jajaran anggota baru yang mencakup nama-nama besar dari berbagai bidang hiburan, seperti penyanyi dan aktris Ariana Grande, aktor Dave Bautista, Jason Momoa, dan masih banyak lagi.
"Menjadi bagian dari The Academy bukan hanya prestasi pribadi, tapi juga langkah penting untuk membawa cerita kita, perempuan Indonesia, ke panggung global," kata Kamila dalam pernyataannya.
Diketahui, undangan ini menempatkannya di antara 534 aktor. Jika semua individu yang diundang menerima keanggotaan, The Academy akan memiliki total 11.120 anggota, dengan 10.143 di antaranya berhak memberikan suara untuk Academy Awards.
Baca Juga: Sinopsis Film Gundik: Aksi Kriminal yang Terjebak dalam Jerat Teror Mistis
Kelas anggota baru ini juga sangat beragam, terdiri dari 41 persen perempuan, 45 persen dari komunitas yang kurang terwakili, dan 55 persen dari 60 negara dan wilayah di luar Amerika Serikat.
Jika semua undangan diterima, keanggotaan keseluruhan akan terdiri dari 35 persen perempuan, 22 persen representasi minoritas, dan 21 persen dari luar Amerika Serikat.