TatarMedia.ID - Pada Minggu dini hari, 30 November 2025, dunia musik rock Tanah Air kembali berduka. Ecky Lamoh, vokalis legendaris yang dikenal lewat kekhasan suara tinggi, serak, dan penuh energi, menghembuskan napas terakhir di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Ecky Lamoh wafat pada usia 64 tahun, detak jantung berhenti pada pukul 02.11 WIB dan secara resmi dinyatakan meninggal pukul 02.15 WIB. Jenazahnya kemudian disemayamkan di Rumah Duka RS Panti Rapih, Yogyakarta.
Lahir di Jakarta pada 13 Juli 1961 dengan nama asli Alexander Theodore Lamoh, sapaan Ecky Lamoh berasal dari panggilan sayang keluarga “Leki” yang kemudian berubah menjadi “Eki” dan populer sebagai Ecky.
Baca Juga: Dewi Perssik Bangga Putra Angkatnya Lulus Akmil
Akar musiknya berawal sejak masa kecil, meskipun digadang untuk mengikuti musik klasik, kepiawaiannya di jalur Blues dan Rock ‘n’ Roll membawanya ke dunia musik keras yang akhirnya membentuk identitasnya.
Karier musik Ecky Lamoh melejit di era 1980‑an. Ia mulai dikenal saat bergabung dengan Elpamas pada pertengahan 1986. Kemudian, pada 1989, bersama gitaris legendaris Eet Sjahranie, ia mendirikan Edane, band yang kemudian menjadi ikon Hard Rock & Rock ‘n’ Roll Indonesia.
Lewat Edane, Ecky berhasil membuktikan dirinya sebagai vokalis berkelas, melahirkan lagu‑lagu dan album yang memberi warna khas di belantika musik Indonesia.
Baca Juga: Hamish Daud Tunjukkan Bela Sungkawa, Hadiri Pemakaman Ibunda Raisa dengan Bunga
Selain Edane dan Elpamas, pada 1993 ia juga sempat terlibat dalam proyek musik grup Forum bersama sejumlah musisi papan atas Indonesia, menegaskan luasnya perannya dalam dunia musik.
Kepergian Ecky Lamoh tentu meninggalkan kesedihan mendalam di kalangan musisi, rekan, dan fans. Sosoknya tidak hanya dikenal sebagai penyanyi dengan karakter vokal kuat, tetapi juga sebagai pionir yang turut membentuk wajah musik rock Indonesia di era 80‑an dan 90‑an.
Warisannya, dari suara, lagu, hingga pengaruh bagi generasi berikutnya, akan terus dikenang.
Baca Juga: Aden Bajaj Ungkap Perubahan Besar Gary Iskak: Dari Hijrah hingga Istikamah Salat