sport

Kisah Evan Dimas: Dari Gebrakan Wonderkid, Mimpi Espanyol, hingga Dilepas Persik Kediri

Senin, 9 Juni 2025 | 22:05 WIB
Jejak Karir Evan Dimas (instagram) (puspita)

TatarMedia.ID - Nama Evan Dimas Darmono pernah menjadi melodi indah di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Dijuluki "wonderkid" dengan visi permainan yang matang dan ketenangan luar biasa, Evan digadang-gadang sebagai masa depan Timnas Indonesia.

Namun, seperti gelombang pasang surut di lautan, perjalanan karier Evan Dimas pun tak luput dari tantangan, dari mimpi besar di Eropa hingga kini dilepas oleh klub terakhirnya, Persik Kediri.

Lahir di Surabaya pada 13 Maret 1995, bakat Evan Dimas mulai terlihat sejak usia dini. Ia menimba ilmu di berbagai sekolah sepak bola, sebelum akhirnya bergabung dengan tim remaja Persebaya.

Baca Juga: Mulai Karir Sebagai Presenter Olahraga Sosok Ini Kemudian Jadi Artis Wanita Terkaya di Indonesia

Puncak gemilangnya di usia muda adalah saat ia memimpin Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Di bawah kepemimpinannya, Garuda Nusantara berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013.

Penampilan memukau Evan, yang kala itu menyumbangkan lima gol, membuatnya mendapat julukan "The Next Big Things".

Kiprah apik Evan menarik perhatian dunia, termasuk klub Eropa. Pada tahun 2015, sebuah kesempatan emas datang, yaitu ia berkesempatan berlatih bersama tim Espanyol B di Spanyol selama 105 hari.

Meskipun tidak berujung pada kontrak profesional, pengalaman ini sangat berharga bagi Evan. Ia merasakan langsung atmosfer sepak bola Eropa, pola latihan yang berbeda, dan kedisiplinan tinggi.

Baca Juga: Mengenal Son Heung Min, Bocah Korsel yang Jadi Ikon Sepak Bola Dunia dengan Gaji Selangit

Setelah kembali ke Indonesia, karier Evan Dimas terus berlanjut di kasta tertinggi Liga 1. Ia membela beberapa klub besar seperti Bhayangkara FC, Selangor FA (Malaysia), Barito Putera, Persija Jakarta, hingga Arema FC.

Bersamaan dengan karier klubnya, Evan juga menjadi langganan Timnas Indonesia senior. Ia memulai debutnya di timnas senior pada usia 19 tahun di era pelatih Alfred Riedl.

Sejak itu, ia terus menjadi pilihan utama, bahkan di era Luis Milla hingga awal kepelatihan Shin Tae-yong. Evan dipercaya menjadi kapten di beberapa ajang penting, termasuk Piala AFF 2020.

Baca Juga: iQOO Z10 Resmi Dirilis di Indonesia, Usung Baterai Jumbo dan Performa Mumpuni

Ia mencatatkan 43 caps dan mencetak 11 gol untuk tim nasional. Namun, perjalanan karirnya tidak selalu mulus. Cedera menjadi salah satu faktor yang mulai menghambat performanya.

Halaman:

Tags

Terkini