- Setidaknya tercatat 151 aktivitas gempa susulan (aftershock) pasca gempabumi magnitudo 7,2 di Laut Banda.
Gempa terakhir terjadi pukul 03.45.13 WIB berkekuatan M 6,1 di kedalaman 33 KM,.dengan pusat gempa di bagian Pantai Timur Laut, Maluku, Sabtu (11/11/2023).
Data BMKG, episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,12° Lintang Selatan dan 130,11° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 244 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku.
Baca Juga: Aktifitas Gunung Dukono Masih Tinggi Gempa Letusan Terekam Alat digital Relatif Banyak
Hal ini diungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono.
"Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dasar Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," terang Daryono, Sabtu (11/11)
Beerdasarkan estimasi peta guncangan (shake map) guncangan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas III MMI.
Baca Juga: Gempa Cianjur Terkini Dipicu Aktivitas Sesar Cugenang
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang timbul akibat gempa. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan jika gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.
Hasil monitoring BMKG untuk gempabumi Laut Banda M7,2 yang terjadi 8 November 2023 pukul 11:52:53 WIB hingga 11 November 2023 pukul 04:30:00 WIB, menunjukkan adanya 151 aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M 6,8.(*)
Artikel Terkait
Gempa Terkini Pesisir Barat Lampung
Gempa Terkini M 7,2 di Laut Banda Memicu Tsunami Minor
Gempa Berkekuatan M 4,8 Guncang Papua Akibat Aktivitas Sesar
Gempabumi Tanimbar Maluku Telah Terjadi 23 Gempa Susulan
Aktifitas Gunung Dukono Masih Tinggi Gempa Letusan Terekam Alat digital Relatif Banyak
Gempa Cianjur Terkini Dipicu Aktivitas Sesar Cugenang