Mahasiswi Tertabrak Kereta Pangrango di Sukabumi Bawa Tas Berisi Laptop

TatarMedia.ID - Jenazah mahasiswi yang ditemukan tewas tertabrak Kereta Api di Sukabumi tidak diotopsi.

Hal tersebut merupakan permintaan pihak keluarga korban kepada aparat berwenang.

"Saya bersama keluarga sepakat untuk tidak diotopsi. Kami harus mengikhlaskan, ini suatu musibah takdir dari Allah SWT," ungkap NS, Ibu korban saat ditemui TatarMedia.ID di ruang Forensik dan Medikolegal RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (09/01) tadi malam.

Baca Juga: Eksklusif! Pengakuan Ibu Korban Sebelum Mahasiswi Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Kepada TatarMedia.ID, sang Ibu mengaku masih tidak mempercayai kejadian ini.

Pasalnya, saat pergi dari rumah pukul 15.00 WIB sore kemarin, tidak ada kejanggalan pada diri anaknya. Sang anak pergi dari rumah dengan alasan akan pergi ke Kampus.

"Bawa peralatan seperti biasanya mau ngampus, bawa laptop bawa tas hitam pamit biasa," ungkap sang Ibu.

Baca Juga: Terungkap! Identitas Wanita Korban Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Pihak keluarga mengaku sempat penasaran saat membaca berita dan unggahan video di media sosial Facebook.

"Awalnya saya tahu dari status teman anak saya katanya ada kecelakaan, saya lihat-lihat di Facebook. Katanya (korban) sudah di bawa ke RS. Karena penasaran ibu langsung pergi ke RSUD Sekarwangi untuk memastikan dan ternyata benar itu anak saya," tutur Ibu korban.

Diberitakan sebelumnya jenazah seorang wanita ditemukan di kawasan perlintasan Kereta Api. Tepatnya di Petak Jalan Cisaat-Cibadak KM 43+500 atau tepatnya di Kampung Paledang, Desa Cimahi, Kecamatan Cicatayan, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 18.00 WIB Selasa (09/01/2024) kemarin.

Baca Juga: 64 Adegan Pembunuhan Sopir Taksi Online Pesan di Jakarta Dibunuh di Bogor Buang Mayat di Sukabumi

Korban tewas mengenaskan tertabrak Kereta Api Pangrango relasi Sukabumi - Bogor.

Tidak ada identitas apapun ditemukan di sekitar lokasi kejadian dan petugas sempat tidak bisa mengidentifikasi korban.