Disk C Penuh Bikin Lemot? Ini Cara Mudah Mengatasinya!

TatarMedia.ID - Pernahkah kamu merasakan betapa frustrasinya ketika Disk C penuh, dan performa komputer mendadak melambat drastis? Masalah ini memang menjadi momok bagi banyak pengguna.

Disk C penuh tentu menyebabkan laptop jadi lemot, aplikasi sering crash, bahkan terkadang membuat sistem operasi tidak responsif. Kondisi ini tidak hanya menghambat produktivitas, tetapi juga memicu kerusakan sistem jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan.

Namun, kamu tidak perlu panik lagi menghadapi Disk C penuh. Ada berbagai cara mudah dan efektif yang bisa kamu terapkan sendiri untuk mengatasi Disk C penuh ini.

Baca Juga: Bikin Awet dan Kinclong: Ikuti 5 Cara Aman Membersihkan Peralatan Elektronik Ini

Berikut adalah beberapa langkah efektif yang bisa kamu coba untuk melonggarkan ruang di Local Disk C:

1. Hapus File Sementara dan Sampah dengan Disk Cleanup

• Ketik "Disk Cleanup" di kolom pencarian Windows.
• Pilih drive C: dan klik OK.
• Centang semua kotak file yang ingin dihapus (seperti Temporary Internet Files, Recycle Bin, Temporary Files, dll.). Kamu juga bisa mengklik "Clean up system files" untuk opsi pembersihan lebih lanjut, termasuk update Windows yang lama.
• Klik OK dan konfirmasi penghapusan.

Baca Juga: Tips Bagaimana Cara Hemat Baterai Smartphone yang Wajib Diketahui, Cara Cerdas Maksimalkan Daya

2. Copot Aplikasi yang Tidak Terpakai

Terkadang, kita menginstal banyak aplikasi yang ternyata jarang atau bahkan tidak pernah digunakan. Aplikasi-aplikasi ini bisa memakan banyak ruang.

• Buka Settings > Apps > Apps & features.
• Urutkan aplikasi berdasarkan ukuran (size) untuk melihat mana yang paling banyak memakan ruang.
• Pilih aplikasi yang tidak kamu butuhkan, lalu klik "Uninstall".

3. Pindahkan File Pribadi ke Drive Lain atau Eksternal

Baca Juga: 7 Rahasia Fotografi dengan Smartphone dan Trik Ampuh Agar Foto Memikat

File pribadi seperti foto, video, dokumen, atau game seringkali menjadi penyumbang terbesar ruang disk yang penuh.

• Pindahkan file-file ini ke partisi lain (misalnya Drive D: atau E: jika ada) atau ke hard drive eksternal, flash drive, atau layanan cloud storage (seperti Google Drive, Dropbox, OneDrive).