Film Legenda Kelam Malin Kundang Rilis di Bioskop, Ini Sinopsis Gelap yang Diungkap

Photo Author
- Sabtu, 29 November 2025 | 14:00 WIB
Legenda Kelam Malin Kundang (puspita )
Legenda Kelam Malin Kundang (puspita )

TatarMedia.ID - Legenda rakyat Malin Kundang tak lagi hadir sebagai dongeng moral sederhana tentang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu.

Melalui film Legenda Kelam Malin Kundang, kisah itu dihadirkan ulang, bukan sebagai kutukan fisik, melainkan trauma batin dan misteri psikologis, dalam balutan nuansa gelap dan intens.

Film Malin Kundang dibintangi oleh Rio Dewanto sebagai Alif, seorang pelukis micro-painting yang sukses. Setelah pulih dari kecelakaan serius, Alif berusaha memulai hidup baru bersama istri dan anaknya, tetapi ia dibayangi kehilangan ingatan, bahkan wajah ibunya pun tak ia kenali.

Baca Juga: Tayang 2026, Ini Keseruan Film Biopik Michael Jackson yang Dibintangi Jaafar Jackson

Suatu hari, seorang perempuan tua mengaku sebagai ibunya yang telah lama hilang. Namun perkenalan itu menimbulkan kecurigaan: apakah benar dia sang ibu, atau sosok asing dengan niat tersembunyi?

Alih-alih mengangkat kutukan batu yang melulu fisik, film legenda ini mengeksplorasi sisi gelap manusia, ingatan yang hilang, rasa rindu, rasa bersalah, dan trauma masa lalu yang berakar.

Pendekatan seperti ini membuat adaptasi cerita rakyat terasa segar dan relevan: bukan sekadar moralitas, tetapi psikologi, emosi, dan ketidakpastian. Sejak adegan kecelakaan yang membuka film, penonton langsung dibawa ke suasana tegang.

Baca Juga: Akui Sudah Menikah, Ini Alasan Insanul Fahmi Selingkuh dengan Inara Rusli

Visual redup, scoring musik yang mencekam, dan suasana suram bekerja sama menciptakan atmosfer horor psikologis yang sulit dilupakan. Score dan sinematografi menjadi aspek kunci dalam membangun ketegangan dan meresahkan penonton secara halus.

Film ini bukan sekadar remake cerita klasik. Di tangan sutradara muda Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, di bawah arahan naskah oleh Joko Anwarc Legenda Kelam cerita ini menjadi reinterpretasi modern atas kisah dari budaya Minangkabau.

Ide dasarnya: bagaimana jika “kutukan” dalam legenda bukanlah petir atau batu, melainkan ingatan, kehilangan, dan rasa bersalah mendalam?

Baca Juga: Kisruh Tumbler Tuku di KRL, Suami Anita Dewi Akhirnya Angkat Bicara dan Minta Maaf

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Cara Mengisi Natal dengan Kegiatan Positif dan Berbagi

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:10 WIB
X