TatarMedia.ID - PT Maruwa Indonesia, perusahaan manufaktur asal Jepang yang bergerak di bidang Flexible Printed Circuit), mendadak menghentikan seluruh operasionalnya sejak awal April 2025.
Akibatnya, nasib 205 karyawan PT Maruwa Indonesia kini terkatung-katung setelah gaji dan pesangon mereka tak kunjung dibayarkan.
Penghentian produksi PT Maruwa Indonesia secara mendadak ini, disebut-sebut dipicu oleh terhentinya suplai bahan produksi dari mitra di Malaysia.
Baca Juga: Suguhkan Desain Stylish, Redmi 13x Dibanderol Mulai 1 Jutaan
Gejolak internal perusahaan sebenarnya sudah terjadi sejak Maret 2025, dengan gaji karyawan mulai dibayarkan terlambat dan Tunjangan Hari Raya (THR) bahkan dicicil.
Puncaknya pada April, ratusan karyawan dirumahkan secara sepihak dengan alasan perusahaan tidak memiliki dana operasional.
Para karyawan yang merasa dirugikan telah berulang kali melakukan mediasi dengan pihak manajemen, dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam.
Baca Juga: Persib Juara Liga I, Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Bandung
Namun, hingga kini mediasi tersebut belum membuahkan hasil. Manajemen perusahaan disebut hanya menawarkan pesangon sebesar 0,5 kali masa kerja, yang dinilai jauh di bawah ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Frustrasi memuncak pada Jumat, 23 Mei 2025, ketika ratusan karyawan menggelar aksi protes.
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan para karyawan mengepung seorang petinggi perusahaan asal Jepang, meneriakkan tuntutan agar gaji dan hak-hak mereka segera dibayarkan.
Baca Juga: Donald Trump Tekan Apple Produksi iPhone di USA Bukan di India
"Bayar gaji kami! Bayar pakai uang, bukan pakai daun!" teriak para karyawan dalam video tersebut.
Mereka juga mengungkapkan kekecewaan karena janji pembayaran yang seharusnya dipenuhi pada 23 Mei tidak terwujud, justru pihak perusahaan membawa pengacara.