TatarMedia.ID - Dunia kembali berduka atas gugurnya salah satu pahlawan kemanusiaan di Gaza. Dr. Marwan Al Sultan, sosok direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang tewas dalam sebuah serangan Israel pada Rabu, 2 Juli waktu setempat.
Kepergian Dr. Marwan Al Sultan meninggalkan luka mendalam, dan menjadi sorotan atas krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina.
Dr. Marwan Al Sultan bukanlah nama asing di dunia medis. Beliau adalah seorang ahli jantung terkemuka yang telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di berbagai rumah sakit, menorehkan jejak panjang dalam bidang kedokteran.
Baca Juga: Niat Satukan Mantan di Grup WhatsApp, Aldi Taher Justru Kena Blokir Nadia Vega
Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan pujian setinggi-tingginya atas karier panjangnya, menggambarkannya sebagai pribadi yang penuh belas kasih.
Dalam situasi yang sangat sulit yang dialami rakyat Palestina di bawah agresi, Dr. Marwan Al Sultan berdiri teguh sebagai simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan dalam melayani sesama.
Beberapa hari sebelum insiden tragis yang merenggut nyawanya, Dr. Marwan sempat memberikan wawancara kepada The Guardian.
Baca Juga: Kronologi Tewasnya Mahasiswa KKN UGM dalam Insiden Longboat Terbalik di Maluku
Dalam wawancara tersebut, ia dengan gamblang menceritakan perjuangan heroik dirinya bersama seluruh staf Rumah Sakit Indonesia. Mereka tanpa lelah harus menangani ribuan korban sipil yang berjatuhan, pasca peningkatan serangan Israel pada bulan Mei lalu.
Kondisi darurat dan jumlah pasien yang membludak, menjadi tantangan sehari-hari yang harus mereka hadapi dengan segala keterbatasan.
Lebih dari sekadar seorang direktur rumah sakit, Dr. Marwan Al Sultan juga menjadi salah satu sumber informasi utama dari Gaza. Beliau tak henti-hentinya melaporkan kondisi pilu warga Palestina di wilayah utara yang terkepung, menyuarakan penderitaan mereka kepada dunia.
Baca Juga: Aktris Lee Seo Yi Bintang Drakor The Divorce Insurance Meninggal di Usia di 43 Tahun
Berulang kali, ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mendesak jaminan keselamatan bagi tim medis, terutama ketika tentara Israel mengepung atau menyerang fasilitas rumah sakit.
Permintaan ini mencerminkan urgensi perlindungan bagi mereka yang berada di garis depan kemanusiaan. Serangan mematikan yang menewaskan Dr. Marwan dan keluarganya, terjadi di sebuah bangunan perumahan di barat daya Kota Gaza.