TatarMedia.ID - Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba telah mencatatkan sejarah sebagai salah satu fenomena terbesar, dalam industri anime modern. Dibuat oleh studio animasi ternama Ufotable, film ini tidak hanya sukses dari segi cerita dan karakter, tetapi juga dari sisi teknis dan finansial.
Setiap episode anime Demon Slayer diproduksi dengan anggaran sekitar USD 80.000, yang setara dengan lebih dari Rp 1,2 miliar per episode. Biaya ini digunakan untuk memastikan kualitas animasi yang tinggi, terutama pada adegan pertempuran yang memukau.
Studio Ufotable menggunakan teknik blending 3D dan 2D serta estetika era Taishō, untuk menciptakan visual yang autentik dan memikat. Pada arc "Infinity Castle", biaya produksi per episode Demon Slayer meningkat menjadi USD 100.000.
Baca Juga: Sukses Besar Film 28 Years Later, Raup Triliunan Hingga Sony Siapkan Sekuel Baru
Peningkatan ini mencerminkan ambisi Ufotable untuk mempertahankan dan meningkatkan standar kualitas animasi mereka. Investasi yang tinggi ini terbukti sepadan, mengingat kesuksesan film ini di pasar domestik dan internasional.
Film layar lebar ini berhasil memecahkan berbagai rekor box office di Jepang dan internasional. Tontonan ini menjadi film anime terlaris R-rated sepanjang masa, dan pertama kalinya produksi non-Amerika memuncaki box office global.
Baca Juga: Jadwal Tayang Film 'Avatar Fire and Ash' Beserta Bocoran Kisah Barunya
Selain itu, film ini meraih berbagai penghargaan penting, seperti Animation of the Year di Japan Academy Film Prize dan Best Film di Crunchyroll Anime Awards.
Film Demon Slayer juga mendapatkan rating tinggi di platform ulasan film, dengan skor 98% di Rotten Tomatoes dan nilai solid di Metacritic.
Kesuksesan ini tidak lepas dari perpaduan cerita emosional, adegan aksi yang memukau, dan kualitas animasi kelas dunia. Setiap detail animasi membuat penonton betah menikmati setiap adegannya.
Baca Juga: Film Terbaru Bioskop Pekan Ini: Siap-siap Terhibur dengan Pilihan Genre yang Beragam!