TatarMedia.ID - Rebo Wekasan, atau yang dalam bahasa Jawa dikenal sebagai Rebo Pungkasan, merupakan tradisi digelar pada hari Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriah.
Tahun 2025, Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu, 20 Agustus bertepatan dengan 26 Safar 1447 H, sebagaimana ditetapkan oleh Kalender Hijriah Indonesia yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dan Almanak Nahdlatul Ulama.
Asal-usul Rebo Wekasan diperkaya oleh narasi budaya dan spiritual yang melekat kuat pada masyarakat Jawa. Tradisi ini dahulu dikaitkan dengan keyakinan bahwa pada Rabu terakhir bulan Safar terjadi turunnya bala dan marabahaya.
Baca Juga: Catat Kalender Libur 2025: Sisa Tanggal Merah Setelah Cuti Bersama 18 Agustus
Dalam karya kitab seperti Kanz an-Najah wa as-Surur karangan KH Abdul Hamid, disebut bahwa Allah SWT menurunkan hingga 320 ribu jenis bencana pada hari itu. Hal ini yang kemudian melahirkan anjuran melakukan amalan khusus sebagai bagian dari upaya tolak bala.
Dari sisi ritual keagamaan, sunnah yang dilaksanakan cukup spesifik. Tradisi menuntun umat yang mempraktikkannya untuk melakukan salat sunnah mutlak, sebanyak empat rakaat.
Di setiap rakaat, setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca Surah Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Al-Ikhlas lima kali, dan masing-masing Surah Al-Falaq dan An-Nas satu kali.
Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Curug Putri Kencana: Akses, Fasilitas, dan Mitosnya
Setelah salam, dilanjutkan dengan doa tolak bala, kemudian wafaq (rajah tertulis huruf Arab) digunting dan dibenamkan dalam air, lalu diminum sebagai perlindungan dari penyakit dan bencana.
Namun, dari perspektif agama Islam, ada pandangan yang tegas bahwa tidak ada bukti syar’i yang mendukung keyakinan bahwa Safar, atau hari tertentu membawa kesialan atau musibah.
Hadits shahih dari Bukhari dan Muslim bahkan menegaskan bahwa tidak ada penyakit menular, thiyarah, atau kesialan di bulan Safar, sebagai pembantahan atas kepercayaan jahiliyah lama.
Baca Juga: Mengenal Skuad Manisa BBSK: Klub Baru Megawati Hangestri di Liga Voli Turki
Adapun berbagai larangan yang dipatuhi masyarakat dalam tradisi Rebo Wekasan, yaitu mencakup larangan keluar rumah kecuali sangat mendesak, tidak melakukan perjalanan jauh atau aktivitas berbahaya, tidak mengadakan pesta, serta menunda pengambilan keputusan penting.
Bahkan mengambil air dari sumber manapun pada hari tersebut dianggap tabu karena diyakini membawa penyakit. Menikah juga dihindari pada hari itu dan sepanjang bulan Safar, karena dianggap kurang baik.