Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, pada Selasa (16/7) mengatakan, pihaknya meminta anak-anak dan remaja yang bermain seluncuran untuk waspada karena arus sungai cukup deras dan air bah bisa datang sewaktu-waktu.
"Ya saat ini memang masih viral terkait surfing Pleret di BKB itu. Memang jadi suatu keunikan, karena kebetulan airnya itu sedang surut, akan tetapi kami meminta tetap waspada, karena ada kekhawatiran kalau terjadi air bah," kata Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Ita, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca sehingga bisa memberikan informasi terkini atas kondisi cuaca yang terjadi.
Baca Juga: Kasus Dugaan Rudapaksa Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Siap Dikawal Kohati HMI Badko Jabar
Menurut Ita, aliran Sungai BKB dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Kabupaten Semarang, sebab ketika kabupaten tetangga itu dilanda hujan maka dapat dipastikan debit air di sungai tersebut melimpah.
"Kami juga minta DPU untuk melihat dan mengecek EWS (Early Warning System) yang terpasang. Nanti akan ada semacam sinyal warning kalau terjadi kiriman air lebih besar. Agar anak-anak bisa waspada juga," sambung Ita.
Secara umum, Ita mengaku tidak memberikan larangan, tetapi meminta masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja yang beraktivitas seluncuran itu untuk tetap waspada da berhati-hati.
Baca Juga: Korban Rudapaksa Malah DicabuIi Oknum Polisi Saat Bikin LP
"Karena namanya anak-anak kan suka bermain, untuk itu saya minta berhati-hati dan kemudian bisa memperhatikan kondisi sungai saat bermain." Pungkasnya.(*)
Artikel Terkait
Tipu dan Bawa Kabur 13 Motor Ojol InDrive Pelaku Diringkus Polres Sukabumi Kota
Viral Meninggal Dunia Saat Nyawer Biduan Dangdut di Madura
Viral Bocah di Mamuju Tengah Hari Pertama Sekolah Pakai Sendal Jepit
Kasus Dugaan Rudapaksa Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Siap Dikawal Kohati HMI Badko Jabar
Fakta-fakta Driver Ojol Maxim Diduga Meninggal Dunia di Tasikmalaya