Sejarah Tahu Sumedang, Ketika Tradisi Imigran Tiongkok Berpadu dengan Tanah Pasundan

TatarMedia.ID - Siapa yang tak kenal dengan Tahu Sumedang? Kudapan sederhana dengan rasa gurih ini telah menjadi ikon kuliner Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bahkan dikenal di seluruh Indonesia.

Namun tahukah Anda, bahwa di balik kelezatan tahu sumedang ini terdapat kisah sejarah yang bermula dari tradisi imigran Tiongkok? Nah untuk mengetahuinya, yuk simak sampai selesai.

Kisah Tahu Sumedang berawal pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Kala itu, Sumedang menjadi salah satu daerah tujuan migrasi masyarakat Tiongkok.

Baca Juga: Pal 16 Cikole Lembang: Destinasi Wisata Alam yang Menyegarkan di Bandung Barat

Di antara para pendatang tersebut, terdapat keluarga yang membawa serta keahlian membuat tahu, sebuah makanan yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Tiongkok.

Salah satu tokoh sentral dalam sejarah Tahu Sumedang yang melegenda adalah Ong Kino. Konon, ia adalah seorang imigran Tiongkok yang membuka usaha pembuatan tahu di wilayah Sumedang.

Keahliannya dalam mengolah kedelai menjadi tahu dengan tekstur lembut dan rasa yang khas, dengan cepat menarik perhatian masyarakat setempat.

Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Nobody 2: Aksi Brutal Hutch Mansell Berlanjut!

Tahu buatan Ong Kino berbeda dengan tahu yang sudah ada sebelumnya. Proses pembuatannya yang teliti, pemilihan bahan baku kedelai yang berkualitas, serta penggunaan air Sumedang yang konon memberikan cita rasa tersendiri, menghasilkan tahu yang lebih unggul.

Masyarakat Sumedang pun mulai menggemari tahu buatan Ong Kino, dan dari sinilah popularitas Tahu Sumedang mulai meroket.

Awalnya, tahu buatan Ong Kino dijajakan secara sederhana, mungkin dipikul atau dijual di pasar-pasar tradisional.

Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, usaha Ong Kino pun berkembang.

Baca Juga: Pal 16 Cikole Lembang: Destinasi Wisata Alam yang Menyegarkan di Bandung Barat

Ia mulai mempekerjakan warga lokal, mewariskan ilmunya, dan secara tidak langsung memperkenalkan tradisi pembuatan tahu kepada masyarakat Sumedang.