Mengungkap Situs Sangiran: Laboratorium Alam Evolusi Manusia Terpenting di Dunia

Photo Author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 10:54 WIB
Situs Sangiran (puspita)
Situs Sangiran (puspita)

TatarMedia.ID - Terletak di kaki Gunung Lawu, sekitar 15 kilometer dari lembah Sungai Bengawan Solo, Situs Sangiran membentang melintasi dua kabupaten di Provinsi Jawa Tengah: Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

Luas Situs Sangiran mencapai sekitar 59,21 kilometer persegi. Lokasi ini memiliki topografi berbentuk seperti “kubah raksasa” dengan cekungan di pusatnya, hasil dari proses erosi dan deformasi geologis.

Sejarah penelitian di Situs Sangiran dimulai sejak 1864 ketika peneliti bernama P.E.C. Schemulling menemukan fosil vertebrata. Pada 1895 peneliti Belanda Eugène Dubois sempat datang, meskipun saat itu tidak menemukan temuan signifikan.

Baca Juga: Situ Rawa Gede: Pesona Danau Tenang yang Bikin Jatuh Hati

Kemajuan besar terjadi setelah peta geologi dibuat oleh L.J.C. van Es pada 1932, berdasarkan peta itu, ahli paleoantropologi Belanda G.H.R. von Koenigswald kemudian menemukan berbagai peralatan manusia purba: alat batu sederhana untuk memotong, menyerut, dan membuat tombak kayu.

Pada 1936, von Koenigswald menerima penyerahan dari penduduk lokal berupa fosil rahang manusia purba, kemudian diberi kode “S1” (Sangiran 1).

Itu adalah penemuan fosil manusia purba pertama di Sangiran. Antara 1936 hingga 1941, di situs ini ditemukan sekitar 100 fosil manusia purba jenis Homo erectus.

Baca Juga: Pesona Taman Ujung Wisata Ikonik Bersejarah dengan Pemandangan Spektakuler

Angka ini menandakan bahwa lebih dari setengah fosil Homo erectus yang ditemukan di dunia berasal dari Sangiran, menjadikannya salah satu pusat evolusi manusia terpenting di dunia.

Selain fosil manusia, Sangiran juga menyimpan fosil binatang purba dan jejak kebudayaan praaksara, mencakup alat-alat batu dan sisa-sisa kehidupan fauna purba.

Kombinasi ini membuat Situs Sangiran menjadi “laboratorium alam” yang sangat berharga bagi ilmuwan, untuk mempelajari evolusi manusia, fauna, budaya, dan lingkungan dari masa paling awal hingga zaman modern.

Baca Juga: Menilik Rumah Djiauw Kie Siong, Lokasi Bersejarah Peristiwa Rengasdengklok

Karena kekayaan dan kelengkapan data prasejarah yang dimilikinya, UNESCO telah menetapkan Sangiran sebagai warisan budaya dunia sejak 1996 di bawah nama Sangiran Early Man Site.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

7 Ide Cemilan Natal yang Mudah Dibuat Bersama Anak

Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:00 WIB

Trend Liburan Nataru 2025: Staycation atau Road Trip?

Kamis, 11 Desember 2025 | 06:00 WIB
X