TatarMedia.ID - Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, adalah destinasi populer di kalangan pendaki maupun wisatawan yang mencari pengalaman menikmati alam tanpa perlu mendaki berat.
Gunung Papandayan menghadirkan panorama alam yang memukau mulai dari kawah berasap, hamparan padang edelweis, hutan mati yang ikonik, dan area camping serta jalur trekking yang relatif ramah bagi pendaki pemula.
Salah satu spot paling khas adalah area Hutan Mati Gunung Papandayan, sebuah hutan di mana pohon‑pohon pernah hangus karena letusan gunung, menyisakan pemandangan unik dengan batang‑pohon mati berdiri di tanah berwarna putih kekuningan.
Baca Juga: Jelajah Keindahan Alam: 3 Gunung di Garut yang Worth Ut Didaki
Selain itu, di sini juga terdapat area camping seperti Pondok Salada dan Ghober Hoet Camping Area, guna memberi kesempatan bagi pengunjung untuk bermalam, menikmati suasana malam di dataran tinggi.
Bagi yang tertarik mencoba wisata lebih santai, ada juga aktivitas seperti trekking ringan menuju kawah, trekking ke area dengan padang edelweis, serta menikmati panorama alam tanpa harus naik ke puncak.
Banyak pengunjung menilai Papandayan cocok untuk pemula maupun keluarga, karena rutenya yang tidak terlalu menantang serta fasilitas dasar seperti area parkir, warung makanan dan minuman, toilet, serta jalur yang relatif aman.
Baca Juga: Eksplor Talaga Bodas Garut: Harga Tiket, Rute Perjalanan, dan Aktivitas Seru di Sana!
Mengenai tiket dan biaya masuk, untuk pengunjung lokal tarif umumnya relatif terjangkau, di hari biasa (weekday) tiket masuk berkisar sekitar Rp 20.000 dan pada akhir pekan (weekend) sekitar Rp 30.000.
Untuk kendaraan roda dua, biaya parkir sekitar Rp 12.000, sedangkan kendaraan roda empat dikenakan tarif parkir sekitar Rp 25.000. Bila ingin bermalam atau camping, biaya tambahan umumnya sekitar Rp 35.000 per malam.
Dari segi akses, Papandayan bisa ditempuh dari Kota Garut dengan waktu sekitar dua jam perjalanan.
Baca Juga: Pesona Gunung Cikuray: Menaklukkan Puncak Tertinggi di Garut
Rute perjalanan umumnya melalui Cisurupan menuju pintu masuk kawasan, meskipun banyak artikel yang menyarankan menggunakan kendaraan pribadi karena akses angkutan umum ke lokasi terbatas.
Artikel Terkait
Masak Mudah Hari Ini: Cara Membuat Jajangmyeon Ala Korea di Rumah
iQOO 15 Siap Jadi Ponsel Flagship Pertama di Indonesia, Segini Harganya
Sejarah Istana Bogor: Dibangun Belanda dan Hancur Akibat Gempa Dahsyat 1834
5 Panduan Mengurus Dokumen Hilang atau Rusak Pasca Banjir
Viral Dinanti Publik! Ini Sinipsis Film Laut Bercerita: Perjalanan Aktivis yang Mengharukan
Reuni Akbar 212 di Monas, Nama Rizieq dan Prabowo Masuk Dalam Undangan Resmi
Daftar Pemain Film Laut Bercerita Terungkap, Siapa Saja Mereka?