Kaya Akan Budaya, Ini 3 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia

TatarMedia.ID - Memasuki bulan Rajab, umat muslim di seluruh Tanah Air kerap memperingatinya dengan berbagai macam tradisi.

Isra Mi'raj ini sendiri merupakan dua perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam.

Isra Mi'raj ini tentunya memiliki makna yang penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa itu Nabi Muhammad SAW diperintah untuk menunaikan salah lima waktu sehari semalam.

Baca Juga: Meriah! Darussalam Cup Season VIII Piala Kadispora Dimulai di Pondok Pesantren Darussalam Bogor Ciomas

Nah karena di Tanah Air ini memiliki banyak budaya, maka cara untuk memperingati Isra Mi'raj ini juga beragam.

Seperti di Bandung, warga sekitarnya selalu mengadakan pawai obor, sambil melewati beberapa rute tertentu dengan menyerukan yel-yel untuk saling menyemangati.

Ada juga Nyadran, yang berasal dari Semarang. Dalam kegiatan ini, masyarakatnya mengarak replika buruk Siwarak dari buah-buahan atau sayur-sayuran lalu berkeliling kampung.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Merlawu Warisan Budaya Tak Benda : Ritual Suci Sambut Bulan Ramadhan Galuh Kertabumi

Peringatan ini juga diiringi oleh musik tradisional seperti lesung dan thek-thek untuk memeriahkannya.

Bahkan menariknya, warga sekitar harus kompak mengenakan pakaian adat Jawa.

Ketiga, ada tradisi rajaban. Tradisi Isra Mi'raj ini berasal dari Cirebon, di mana hingga kini pun masih dikembangkan di beberapa wilayah di Jawa Barat.

Baca Juga: Masak Mudah Hari Ini: Resep Membuat Gyoza Homemade, Nikmatnya Dumpling Khas Jepang

Peringatan ini biasanya diisi oleh ceramah para ulama di sebuah tempat seperti masjid atau mushola, lalu pendengar diberi bingkisan snack untuk disantap saat mendengarkannya.

Tak jauh berbeda dengan rajaban, tradisi keempat adalah nganggung yang nantinya warga asal Bangka membawa makanan dari masing-masing rumah, lalu membawanya ke satu tempat pertemuan besar.