Longsor Timbun Belasan Rumah di Sukabumi 53 Pengungsi Mulai Terserang Sakit

Photo Author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 19:22 WIB
Pengungsi mulai merasakan gejala sakit, lokasi tanah merupakan tebing longsor yang menimbun rumah di lokasi bencana Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak Sukabumi  (TatarMedia.ID - Isep Panji)
Pengungsi mulai merasakan gejala sakit, lokasi tanah merupakan tebing longsor yang menimbun rumah di lokasi bencana Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak Sukabumi (TatarMedia.ID - Isep Panji)

TatarMedia.ID - Jumlah pengungsi bencana longsor dan pergerakan tanah di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi terus bertambah.

Pada Rabu (24/01) kemarin, tenda pengungsian hanya diisi oleh warga yang rumahnya hilang tertimbun longsor namun hari ini jumlah pengungsi meningkat setelah 69 rumah di lokasi bencana pergerakan tanah terancam bencana susulan.

Tidak hanya menyiapkan tenda pengungsian dan dapur umum, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi mendirikan pos kesehatan bagi warga terdampak.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Tinjau Longsor yang Timbun 12 Rumah di Sukabumi 69 Rumah Terancam

Meski dipastikan tidak ada korban luka maupun korban jiwa saat tebing longsor menimbun 12 rumah warga, namun kondisi sejumlah pengungsi saat ini memerlukan bantuan kesehatan.

"Jadi kalau dari korban bencana itu tidak ada, tapi ini (pasien) akibat dampak kejadian bencana," ungkap Ajat Munajat Tim Medis Puskesmas Sekarwangi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/01).

Lebih jauh menurut Ajat Munajat, Tim Medis hingga saat ini telah memberikan layanan kesehatan kepada setidaknya 53 orang pengungsi.

Baca Juga: Update Terkini Bencana Pergerakan Tanah di Cibadak Meluas 67 Rumah Terancam

"Kami dari Puskesmas sejak kejadian Rabu kemarin sampai hari ini hasil pemeriksaan itu sudah 53 orang terdiri dari lansia, dewasa maupun anak," ungkap Ajat.

Disinggung terkait keluhan kesehatan dari warga pengungsi, kepada TatarMedia.ID Ajat menyebut kondisi kesehatan yang dikeluhkan pengungsi.

"Kalau dari hasil pemeriksaan rata-rata mengeluh penyakit darah tinggi, maag, dan ispa (inspeksi saluran pernapasan atas)," kata Dia.

Baca Juga: Disnakertrans Buka Kesempatan Kerja Bagi Pencaker Penempatan Negara Timur Tengah

Lebih jauh menurut Ajat, keluhan kesehatan para pengungsi didominasi oleh kalangan lansia dan anak-anak.

"Dilihat dari data itu yang rentan sakit lansia dan kedua anak-anak," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Cara Mengisi Natal dengan Kegiatan Positif dan Berbagi

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:10 WIB
X