TatarMedia.ID – Selebgram Mr. Bert kembali menjadi sorotan publik setelah membuat sejumlah klaim terkait keamanan perbankan di Indonesia, khususnya soal dugaan serangan ransomware pada Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Namun, tudingan ini ditepis berbagai pihak, termasuk pakar IT dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Berikut rangkuman tiga kontroversi Mr. Bert yang menjadi perhatian masyarakat:
Baca Juga: Kisah BRI Tak Kenal Lelah Pemberdayaan Kelompok Usaha Tanah Miring Merauke
Klaim Ransomware di Bank BRI yang Ditepis Teguh Aprianto
Pada 19 Desember 2024, Mr. Bert melalui akun Instagramnya, @realmrbert, menuding bahwa BRI terkena serangan ransomware dari kelompok Bashe. Ia bahkan mengaku memiliki ribuan data password internal bank tersebut.
"Saya bawa data, dengan ribuan password internal dari Bank BRI. Ini Bank BRI sedang diserang, tolong lakukan sesuatu," tulisnya.
Namun, tuduhan ini diragukan oleh pakar keamanan siber Teguh Aprianto. Setelah tenggat waktu penebusan ransomware berlalu, Teguh menemukan bahwa data yang dipublikasikan pelaku hanyalah satu file Excel dengan 100 baris data, yang sebagian besar merupakan dokumen lama yang tersedia di platform ScribD dan PDFCoffee.
Baca Juga: 5 Penyebab Baterai Handphone Cepat Habis Saat Traveling dan Solusinya
"Datanya cuma satu file Excel yang isinya 100 row data. Mari tepuk tangan untuk Bashe, kelompok ransomware terkocak sepanjang masa," ujar Teguh melalui akun X-nya, @secgron, pada Rabu (25/12/2024).
BRI pun tetap beroperasi seperti biasa, baik melalui layanan mobile banking maupun operasional cabang, membuktikan bahwa klaim serangan tersebut tidak berdampak.
Bantahan Menkomdigi: Tidak Ada Serangan Siber pada BRI
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga angkat bicara terkait klaim Mr. Bert. Ia memastikan tidak ada serangan ransomware atau kebocoran data pada sektor perbankan Indonesia.
Baca Juga: Beda Fakta, Netizen Geruduk Video Mr Bert Terkait Kabar Ransomware BRI Terkonfirmasi Hoax
"Kami sudah berkoordinasi dengan BSSN, dan tidak ada kebocoran akibat peretasan. Semua operasional perbankan berjalan normal," ujar Meutya dalam sebuah acara di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Meutya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi dari media sosial yang tidak jelas sumbernya.
"Kita perlu memverifikasi informasi melalui media yang kredibel," tegasnya.
Artikel Terkait
Healing di Ranca Upas, Nikmati Keindahan Alam yang Menenangkan
Bantuan Kebencanaan Mengalir, Warga Desa Ciemas Bersiap Bangkit Pasca Bencana Hingga Rencana Relokasi
5 Strategi Jitu Membangun Relasi Kuat dengan Pelanggan sebagai Sales Muda
3 Hari Akses Jalan Bagbagan - Kiaradua Tertutup Longsor, Kondisi Terkini
Kisah BRI Tak Kenal Lelah Pemberdayaan Kelompok Usaha Tanah Miring Merauke
Rekor Buruk Ruben Amorim, Manchester United Kian Terpuruk
Tiga Pekan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Cianjur Status Darurat Resmi Dicabut, Ribuan Warga Masih Mengungsi
Liburan Tetap Asik Meski Hujan, Ini 3 Rekomendasi Wisata Indoor Seru di Bandung!
5 Penyebab Baterai Handphone Cepat Habis Saat Traveling dan Solusinya
Beda Vonis Korupsi Harvey Moeis vs Rafael Alun: Suami Sandra Dewi Hanya Divonis 6,5 Tahun