Ijazah Jokowi Diduga Palsu, Pihak UGM Angkat Bicara

TatarMedia.ID - Akhir-akhir ini, keaslian ijazah Jokowi atau Joko Widodo ramai dipertanyakan publik.

Pasalnya, ahli IT lulusan UGM bernama Rismon, baru saja memastikan ijazah S1 Kehutanan milik mantan presiden RI tersebut palsu.

“100 miliar persen palsu,” katanya seperti dikutip dari video berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System”.

Baca Juga: Terjerat Korupsi! Sekdes Cikahuripan Kadudampit Sukabumi Resmi Ditahan di Lapas Kebonwaru Bandung

Bukan tanpa sebab, prediksi Rismon terkait kepalsuan ijazah Jokowi ini berdasarkan dua aspek, yakni font pada ijazah dan nomor seri yang hanya berupa foto copy.

Rismon berpendapat bahwa jenis font Times New Roman itu belum tersedia pada tanggal 5 November 1985, pada waktu ijazah Jokowi diterbitkan UGM.

“Karena Window OS versi 1.01 dirilis 20 November 1985 atau 15 hari setelah ijazah Jokowi itu diterbitkan UGM. Sedang Windows versi 3.1 (di mana font Times New Romans difungsikan) dirilis pada tanggal 6 April 1992. Konfirm ijazah ini palsu,” katanya.

Baca Juga: Sejarah Gempa dan Tsunami di Hari Raya, Pemudik Harus Tahu Mitigasi Bencana

Menanggapi tuduhan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, Sigit Sunarta, angkat bicara dan menegaskan bahwa ijazah dan skripsi Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah asli.

“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3).

Terkait jenis font yang disebut Rismon belum ada pada zaman itu, Sigit menjelaskan bahwa mahasiswa UGM sudah umum menggunakan font tersebut terutama untuk mencetak sampul.

Baca Juga: Sambut Lebaran 2025 dengan 18 Ucapan Idulfitri Penuh Makna, Pererat Silaturahmi!

“Fakta adanya mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” tegasnya.