Siapakah Sudewo? Menelusuri Jejak Karier Bupati Pati di Balik Kenaikan PBB yang Kontroversial

TatarMedia.ID - Nama Sudewo, Bupati Pati, belakangan ini menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari kebijakannya menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250% yang menuai protes dari masyarakat. Lantas, siapa siapakah sosoknya?

Sudewo adalah seorang politikus kelahiran Pati, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1968. Sebelum menjabat sebagai bupati, ia memiliki rekam jejak panjang di dunia politik dan birokrasi.

Sudewo memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan pernah bertugas di Bali, Jawa Timur, hingga Karanganyar.

Baca Juga: Silaturahmi Penuh Makna dengan Guru, Gibran Rela Terbang dari NTB untuk Temui Gus Miftah di Jogja

Setelah pensiun dari PNS, Sudewo beralih profesi menjadi wiraswasta selama kurang lebih tiga tahun. Ia kemudian terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Demokrat, yang mengantarkannya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada periode 2009-2013.

Pada tahun 2019, ia kembali terpilih sebagai anggota DPR RI, namun kali ini melalui Partai Gerindra. Di partai tersebut, ia menduduki posisi sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Partai Gerindra.

Selama menjabat di Senayan, ia bertugas di Komisi V yang membidangi infrastruktur, perhubungan, dan pekerjaan umum. Pada Pilkada Pati 2024, Sudewo berhasil memenangkan pemilihan dan terpilih sebagai Bupati Pati.

Baca Juga: Alwi Farhan Juara Macau Open 2025, Ikuti Jejak Taufik Hidayat Setelah 17 Tahun

Ia didampingi oleh Risma Ardhi Chandra sebagai wakil bupati. Namun, di awal masa jabatannya ini, ia langsung dihadapkan pada gelombang protes terkait kebijakan kenaikan PBB yang kontroversial.

Pendidikan Sudewo pun terbilang mumpuni. Ia lulus dari SMA Negeri 1 Pati pada 1988, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan meraih gelar S-1 Teknik Sipil pada 1993.

Ia kemudian melanjutkan studi S-2 Teknik Pembangunan di Universitas Diponegoro (Undip) dan lulus pada 2001.

Sejumlah organisasi juga pernah dipimpinnya, antara lain sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNS, Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, dan Ketua Keluarga Besar Marhaenis.

Baca Juga: Reuters : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen

Pengalaman dan latar belakangnya yang beragam, baik di birokrasi, wiraswasta, maupun legislatif, kini menjadi modal baginya dalam memimpin Kabupaten Pati.