TatarMedia.ID - Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) adalah subspesies macan tutul yang hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa, Indonesia. Dengan tubuh yang ramping dan pola tutul khas, satwa ini menjadi simbol keanekaragaman hayati Indonesia.
Namun, keberadaan Macan Tutul Jawa kini terancam punah akibat berbagai faktor. Hewan ini mendiami hutan-hutan tropis di Pulau Jawa, termasuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Gunung Halimun Salak, dan Gunung Sanggabuana.
Di TNBTS, pemasangan kamera jebak (camera trap) sejak 2015 menunjukkan keberadaan Macan Tutul Jawa, meskipun populasinya diperkirakan rendah.
Baca Juga: Rahasia Bulu Lembut, Ini 5 Tips Merawat Kucing Persia dengan Benar
Di Gunung Sanggabuana, kamera jebak juga berhasil merekam aktivitas macan tutul, mengindikasikan bahwa kawasan tersebut merupakan habitat penting bagi satwa ini.
Macan Tutul Jawa menghadapi berbagai ancaman yang mengurangi populasi dan kualitas habitatnya:
Perburuan dan Perangkap: Satwa ini sering terjebak dalam perangkap babi yang dipasang oleh warga, yang dapat menyebabkan cedera atau kematian. Contohnya, pada Juni 2025, seekor macan tutul ditemukan mati akibat terjerat jebakan babi di Garut.
Konflik dengan Manusia: Macan tutul kadang-kadang memasuki area pemukiman atau menyerang ternak, yang dapat memicu konflik dengan manusia. Misalnya, pada 2022, seekor macan tutul menyerang petani di Sumedang dan kemudian mati akibat cedera.
Baca Juga: Demo Tuntut Pembubaran DPR, Ini Penjelasan Peradi
Kehilangan Habitat: Konversi hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman mengurangi area jelajah macan tutul, memaksa mereka untuk mencari tempat tinggal di area yang lebih sempit dan terfragmentasi.
Upaya Konservasi
Pemantauan dengan Kamera Jebak: Pemasangan kamera jebak di berbagai lokasi membantu memantau populasi dan perilaku macan tutul, serta mengidentifikasi area kritis yang memerlukan perlindungan.
Evakuasi dan Rehabilitasi: Macan tutul yang memasuki area pemukiman atau terluka dievakuasi dan dirawat di fasilitas konservasi, seperti Taman Safari Indonesia (TSI) di Bogor, sebelum dipertimbangkan untuk dilepasliarkan kembali.
Baca Juga: Tak Hanya Buruh, Ini Deretan Unsur Masyarakat yang Ikut Demo 28 Agustus
Artikel Terkait
Pesona Leuwi Tonjong, Destinasi Eksotis ala Phuket di Garut Selatan
Resep Donat Gula Merah, Camilan Tradisional yang Menggoda
Mengelola Risiko Bisnis, Ini 5 Tips Efektif Menghadapi Tantangan Usaha
Tak Hanya Buruh, Ini Deretan Unsur Masyarakat yang Ikut Demo 28 Agustus
Gempa Berkekuatan M5,0 Guncang Lampung
Toyota Calya Masuk Jurang Sedalam 20 Meter di Ruas Jalan Bagbagan - Kiaradua
Demo Tuntut Pembubaran DPR, Ini Penjelasan Peradi