Vendor Pernikahan Bermasalah! Ayu Puspita Akui Salah Gunakan Dana Demi Beli Rumah

TatarMedia.ID - Ratusan pasangan di Jakarta dilaporkan menjadi korban dugaan penipuan oleh vendor pernikahan milik Ayu Puspita. Diperkirakan ada sekitar 230 pasangan yang dirugikan, dengan total kerugian mencapai Rp 15–16 miliar. 

Masalah Ayu Puspita ini mencuat setelah pada hari pelaksanaan pernikahan, tepatnya 6 Desember 2025, banyak acara resepsi yang “gagal total”meskipun dekorasi dan venue telah disiapkan, layanan penting seperti katering tidak hadir sama sekali.

Banyak tamu akhirnya pulang karena tidak ada makanan maupun minuman yang tersedia. Dalam pengakuannya, Ayu Puspita menyebut bahwa keuangan perusahaannya dalam kondisi “berantakan.”

Baca Juga: Mengenal Amanda Zahra: Dari Awal Viral hingga Koleksi Foto Menarik

Ia mengaku menggunakan uang muka dan pembayaran dari klien baru untuk menutup hutang, atau biaya acara klien sebelumnya, sebuah skema yang menyerupai “gali lubang tutup lubang” / skema ponzi.

Lebih mengejutkan, dana yang seharusnya digunakan untuk vendor seperti katering, logistik, dekorasi, diduga dialihkan untuk kepentingan pribadi, termasuk membeli rumah mewah dan bepergian ke luar negeri.

Ayu sempat mengklaim bahwa ia berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien.

Baca Juga: Doa Tulus Ibunda Azizah Salsha untuk Ayah Pratama Arhan yang Berpulang

"Saya menggunakan sebagian dana untuk membayar uang muka rumah, tapi sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien,” ujar Ayu.

Bagi banyak korban, kerugian bukan sekedar materi, tetapi juga trauma emosional dan publik. Beberapa pasangan sudah melunasi paket pernikahan dengan jumlah besar, sebelum acara dibatalkan secara mendadak.

Ribuan momen penting hari pernikahan pun berubah menjadi kekecewaan, rasa malu, dan sakit hati; tamu undangan pulang tanpa hidangan, suasana harapan berubah seketika.

Baca Juga: Trending! Pernikahan Amanda Zahra dengan Nuansa Sunda yang Memukau

Banyak korban merasa sulit untuk mendapatkan kejelasan: setelah pembayaran lunas, akun media sosial (bisnis/pribadi) vendor disebut “menghilang,” dan pihak WO sulit dihubungi.

Setelah kasus mencuat dan korban mulai melapor, beberapa pihak datang ke rumah Ayu untuk menuntut pertanggungjawaban. Selain itu, laporan resmi telah diajukan ke pihak berwajib: kasus kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.