Faktanya, Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah keliru, termasuk juga istilah Photon Belt atau Sabuk Foton yang tidak diakui dalam ilmu sains.
Thomas menyebut fenomena yang justru akan terjadi pada 8 April 2024 mendatang adalah Gerhana Matahari Cincin yang akan dirasakan di beberapa negara diantaranya Canada dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Fenomena Pusaran Angin Puting Beliung di Bandung Bukan Tornado
Puncak Gerhana matahari cincin hanya mengakibatkan minimnya cahaya. Namun, dalam tempo sementara.(*)