Sugiarto menegaskan, jika pengakuan Sahrul sebagai korban pembegalan adalah hanya karangan bohong dari Sahrul.
"Kami tegaskan tidak ada pembegalan atau pembacokan, jadi korban tersebut jatuh dari motor dan bahkan lari ke jurang dan jatuh juga," jelas Kapolsek.
"Jadi kita sampaikan kepada masyarakat yang resah di wilayah hukum Caringin masih kondusif, anggota juga rutin melakukan kegiatan patroli demi melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Tindak Tegas Tembak di Tempat Geng Motor Perusuh Keamanan
Dalam konferensi pers malam ini, nampak hadir Muhamad Sahrul Ramdani Atmaja yang sebelumnya mengaku korban pembacokan dan perampasan sepeda motor.
Kepada awak media Sahrul meminta maaf telah membuat pengakuan palsu, kepada masyarakat setempat Sahrul juga meminta maaf atas kelakuannya membuat gaduh.
Kepada awak media Sahrul mengaku dalam kondisi tidak sadar (mabuk berat) sehingga membuat pernyataan palsu jika dirinya korban pembacokan dan pembegalan.
Baca Juga: Duel Hingga Tewas di Sukabumi Polisi Amankan 15 Pelaku
"Jadi (Saya) dalam keadaan tidak sadar, mohon maaf kepada warga setempat saya merasa bersalah. Dan hal yang terjadi semalam dalam hal pembegalan itu hoax. Yang realnya (saya) jatuh ke jurang," ucap Sahrul mengakui jika dirinya telah bersandiwara menjadi korban pembegalan dan pembacokan.
Kepada awak media Sahrul kembali mengaku jika dirinya telah mengarang berita palsu korban pembegalan akibat dalam kondisi tidak sadar diduga mabuk berat.
"Dalam tidak sadar. Kalau untuk konvoi motor itu benar." ungkap Sahrul di Mako Polsek Caringin Polres Sukabumi.(*)