Nama 'olo' sendiri berasal dari kode biner 010, yang mengindikasikan bahwa hanya sel M yang aktif (1), sementara sel S dan L tidak aktif (0).
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa hanya lima orang di dunia yang telah melihat warna 'olo'.
Kelima orang ini adalah para ilmuwan yang terlibat langsung dalam eksperimen tersebut, tiga dari UC Berkeley dan dua dari University of Washington yang menjadi partisipan studi.
Baca Juga: Belajar Data di Era Digital, Inilah 3 Skill Wajib untuk Berkembang di Dunia Kerja
Karena 'olo' hanya dapat dilihat melalui stimulasi retina buatan menggunakan teknologi Oz, warna ini tidak dapat diakses oleh manusia tanpa teknologi canggih ini.
Anda tidak akan bisa melihatnya di layar, lukisan, atau di alam sekitar.