TatarMedia.ID - Olla Ramlan, figur publik yang dikenal luas di Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah keputusannya untuk menanggalkan hijabnya.
Perubahan penampilan ini telah memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat, namun Olla Ramlan dengan tegas membantah bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab di balik keputusannya tersebut.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari YouTube Trans TV Official pada Kamis, 26 Juni 2025, Olla Ramlan mengungkapkan beberapa alasan di balik perubahan drastis ini, termasuk peran signifikan dari mantan suaminya, Aufar Hutapea.
Baca Juga: Olla Ramlan Buat Geger Netizen dengan Gaya Hijabnya di Cara Resepsi Luna Maya
Sudah sekitar enam tahun Olla tampil lebih tertutup dengan hijabnya, sehingga keputusannya untuk melepas penutup kepala tersebut tentu mengejutkan banyak pihak.
Meski demikian, Olla memilih untuk tidak membeberkan semua alasannya secara gamblang kepada publik. "Kayaknya aku keep to my self aja (aku simpan untuk diri aku aja)," ujarnya.
Namun, di antara sekian banyak alasan yang ia miliki, satu faktor yang sangat berperan penting adalah dukungan penuh dari mantan suaminya, Aufar Hutapea.
Baca Juga: Jangan Salah! Ini Pantangan Malam Satu Suro dalam Kepercayaan Jawa
Dukungan ini menjadi salah satu pendorong utama bagi Olla untuk memantapkan hati dalam mengambil keputusan besar tersebut. "Satu aja ya dari sekian banyak (alasan). Aufar sangat mendukung," ungkap Olla.
Ia bahkan menambahkan, "Dia bilang, 'aku lebih suka kamu nggak pakai kerudung', gitu." Pernyataan Aufar ini tampaknya memberikan validasi dan kenyamanan bagi Olla, dalam menghadapi transisi ini.
Keputusan untuk mengubah penampilan bukanlah hal yang mudah bagi aktris berusia 45 tahun ini. Olla Ramlan membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar tiga tahun, untuk benar-benar mempertimbangkan dan memantapkan hatinya.
Baca Juga: Sosok Julio Cesar, Bek Jangkung Brasil yang Siap Jadi Tembok Kokoh Persib
Selain itu, Olla juga membantah dengan keras segala asumsi yang menyebutkan bahwa perubahan penampilannya dikarenakan masalah ekonomi.
"Bukan karena, kan ada asumsi faktor ekonomi, faktor ini, faktor ini," tegasnya.